Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah jurnalis mengalami luka-luka usai terkena lemparan benda berupa batu atau botol kaca dari arah kerumunan massa yang menggelar aksi
22 Mei di depan Gedung
Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5) malam.
Luka-luka yang dialami antara lain di bagian pelipis dan kepala. Mereka pun langsung dibawa ke dalam area kantor Bawaslu dan telah mendapatkan penanganan medis.
Aksi yang awalnya berlangsung damai sejak pagi di depan Gedung Bawaslu berubah menjadi ricuh usai salat magrib, sekitar pukul 18.20 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum kericuhan ada lemparan-lemparan sejumlah benda mulai dari botol air mineral, botol kaca, hingga batu yang diarahkan massa ke aparat keamanan.
Aparat membalas lemparan itu dengan menembakkan gas air mata. Konsentrasi massa seketika pecah, sementara aksi saling balas lemparan semakin sengit.
Situasi mulai kembali kondusif sekitar pukul 19.30 WIB. Negosiasi pun dilakukan antara aparat dengan perwakilan massa. Hasil negosiasi, perwakilan massa sepakat untuk membubarkan aksi.
Terpisah, anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon menyatakan massa aksi yang menggelar demonstrasi di depan Gedung Bawaslu sejak Selasa (21/5) dan menyebabkan kericuhan bukanlah pendukung Prabowo-Sandi.
Menurut Fadli, pihak yang merusuh pada demo itu adalah masyarakat umum namun tetap memiliki hak demokrasi.
"Saya kira itu masyarakat umum yang mempunyai hak untuk lakukan demonstrasi. Tidak ada label-label itu lagi," kata Fadli di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
(mts/wis)