Imbas One Way di Tol, Polisi Siapkan Rekayasa di Pantura

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mei 2019 10:44 WIB
Pemberlakuan sistem satu arah di Tol Trans Jawa diperkirakan akan berimbas ke jalur nontol Pantura. Polisi menyiapkan skema untuk mengurangi dampak one way.
Arus lalu lintas di Simpang Jomin, Cikampek, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penerapan sistem satu arah atau one way di jalur Tol Trans Jawa yang berada di wilayah Polda Jabar, diperkirakan akan berimbas ke jalur nontol, terutama di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat.

Polda Jabar akan menyiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi imbas pemberlakuan one way di tol tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko memprediksi akan terjadi hambatan di jalur nontol atau arteri imbas dari pemberlakuan one way.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penerapan one way pasti ada dampak yakni arus dari timur ke barat tidak dapat berjalan maka akan alihkan ke jalur arteri Pantura, maka butuh kesiapan juga baik personel maupun masyarakat setempat," katanya, Selasa (28/5).

Kata Trunoyudo, Polda Jabar telah berkomunikasi dengan Polda Jateng, dan Mabes Polri terkait peralihan kendaraan akibat kebijakan satu arah yang diberlakukan di Tol Trans Jawa mulai dari gerbang tol (GT) Cikampek Utama sampai GT Brebes Barat itu.

Selain itu, Trunoyudo memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 29-30 Mei.

"Maka tidak menutup kemungkinan dari Kamis sore itu sudah mulai puncak mudik. Kami prediksi mulai 29-31 Mei," katanya. (hyg)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah memutuskan untuk membuka rute one way dari Cikampek menuju Brebes.

Namun, secara teknis akan diberlakukan dengan menerapkan lawan arus atau contraflow terlebih dahulu dengan jadwal rute one way hanya diberlakukan 15 jam.

Rekayasa lalu lintas ini mulai 30 Mei hingga 2 Juni 2019 dan diterapkan sejak Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 29-61, pukul 06.00-21.00 WIB. Kemudian one way diterapkan mulai Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 69 hingga Jalan Tol Brebes Barat KM 263 pukul 09.00-21.00 WIB.

Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik jatuh pada tanggal 31 Mei 2019 (H-5) dan puncak arus balik pada tanggal 9 Juni 2019 (H+3).
Jasa Marga memprediksi 1.383.830 kendaraan meninggalkan Jakarta pada periode arus mudik yang dihitung sejak tanggal 29 Mei 2019 (H-7) hingga 4 Juni 2019 (H-1). Angka ini naik sebesar 7,58 persen dibandingkan tahun 2018.

Dari sekitar 1,3 juta kendaraan mudik yang meninggalkan Jakarta tersebut, Jasa Marga memperkirakan distribusi lalu lintas mudik sebesar 58,68 persen menuju ke arah Timur (arah Jawa Tengah) melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek, 26,68 persen menuju ke arah Barat (Merak) melalui Jalan Tol Jakarta-Tangerang, 14,64 persen menuju ke arah Selatan (Puncak) melalui Jalan Tol Jagorawi.
[Gambas:Video CNN] (hyg/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER