Polisi Dalami Kaitan Senjata Ilegal Kivlan dengan Aksi 22 Mei

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mei 2019 17:46 WIB
Karo Penmas Mabes Polri, Dedi Prasetyo mengakui pihaknya masih mendalami kemungkinan kaitan senjata ilegal Kivlan dengan aksi 22 Mei.
Mayjen TNI (purn) Kivlan Zen terjerat kasus dugaan kepemilikan senjata ilegal. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mendalami dugaan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen dengan para tersangka kerusuhan 22 Mei. Pendalaman tersebut dilakukan polisi menyusul kasus baru yang menyeret Kivlan soal senjata ilegal.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Dedi Prasetyo baru saja menyatakan bahwa Kivlan Zen terjerat dugaan kepemilikan senjata api. Dedi mengakui pihaknya mendalami kemungkinan kasus Kivlan ini berkaitan dengan kerusuhan 22 Mei lalu.

"Masih didalami, arah itu masih didalami. Yang jelas bukti permulaan awalnya adalah menyangkut masalah senjata api itu," kata Dedi saat ditemui di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Rabu (29/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati nama Kivlan sudah diperiksa terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal ini, kepolisian masih enggan menyebut nama purnawirawan TNI itu sebagai salah satu dalang kerusuhan. Ia menekankan pihaknya masih dalam proses pemeriksaan.


"Dalam hal ini Polri tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap setiap orang. Nanti akan didalami dulu, nanti hasil pemeriksaan akan kita sampaikan," ujar Dedi.

Dalam kasus ini Kivlan berpotensi melanggar Pasal 1 ayat 1 UU Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman pidana terberat 20 tahun hingga seumur hidup penjara, atau hukuman mati.

Sebelumnya Polri sudah menetapkan enam tersangka kerusuhan. Keenam orang itu diringkus terkait kepemilikan senjata api yang akan digunakan dalam aksi kerusuhan pada 21-22 Mei pekan lalu.

Polisi juga menguak para tersangka itu berencana melakukan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional yang terdiri dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.

(bin/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER