Usai Teror Bom, Pospol Kartasura Kembali Dipakai Pantau Mudik

Antara | CNN Indonesia
Selasa, 04 Jun 2019 13:34 WIB
Pos Polisi Kartasura, yang diguncang teror bom pada Senin (3/6) malam kini telah kembali difungsikan normal, memantau lalu lintas mudik.
Pos Polisi Kartasura yang diguncang teror Senin (3/6) kini sudah kembali difungsikan. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pos Polisi (Pospol) Kartasura kembali berfungi normal sebagai pos pantau membantu sejumlah pemudik yang melintas, Selasa (4/6) siang. Pospol tersebut sebelumnya diguncang teror jenis bom pinggang Rofik Asharudin alias (RA), Senin (3/6) malam.

Dilansir dari Antara, dari pantauan di lokasi kejadian, saat ini personel kepolisian tengah berjaga di persimpangan titik temu kendaraan dari arah Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Aktivitas lalu lintas terpantau normal.

"Simpang Kartasura ini penting karena merupakan titik temu kendaraan dari arah Semarang, Solo dan Yogyakarta. Kalau macet di sini bisa menyebabkan ketersendatan lalu lintas," kata Komandan Jaga Pospol Kartasra, Inspektur Dua Kurniawan Triatmaja, Selasa (4/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski baru kewaspadaan personel meningkat, namun tidak terlihat penambahan personel pascateror tersebut. Bekas lokasi peledakan di depan pos pantau tersebut hanya dibatasi dengan traffic cone agar tidak dilintasi pejalan kaki maupun kendaraan bermotor.


Kurniawan mengatakan, sesuai instruksi dari pimpinan Polri, para personel yang bertugas diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada. Adapun arus kendaraan yang melintas di simpang Kartasura tersebut, lanjut dia, masih terpantau lancar sejak pagi hingga siang hari.

Sebelumnya, ledakan diduga bom bunuh diri mengguncang Pos Polisi Polres Sukaharjo di persimpangan Kartasura. Satu pelaku yang diduga pelaku pengeboman saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Terduga pelaku Rofik Asharudin saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Prof Awaludin Djamin atau RS Bhayangkara, Kota Semarang.


Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri mengatakan RA membawa bom rakitan jenis bom pinggang.

"Ketika terjadi ledakan, yang melukai yang bersangkutan adalah sebagian perut dan tangan sebelah kanan," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6).

Hingga kini polisi masih melakukan penyidikan apakah ia ikut dalam suatu jaringan. Namun, Dedi mengatakan pihaknya masih menunggu kondisi terduga pelaku hingga pulih seutuhnya. Meski pun sudah stabil, pelaku disebut masih butuh perawatan lebih lanjut.


[Gambas:Video CNN] (ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER