Jakarta, CNN Indonesia -- Tim SAR mengevakuasi seluruh penumpang
Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Persada II yang kandas di perairan Pulau Rimau Balak dekat Pelabuhan Bakauheni,
Lampung.KMP Mutiara Persada II mengangkut 516 penumpang terdiri 292 pejalan kaki, 202 penumpang yang berada di kendaraan mobil dan motor, 14 anak-anak, dan kru kapal dan awak 50 unit kendaraan.
"Perkembangan terkini, penumpang seluruhnya yang berjumlah 516 orang sudah dievakuasi, sekarang ditempatkan di ruang tunggu Dermaga II Pelabuhan Bakauheni dan alhamdulilah selamat semua," kata Kepala Unit SAR Siaga Bakauheni Feriansyah saat dihubungi, Jumat (7/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KMP Mutiara Persada II yang berlayar dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, terbawa arus dan kandas di perairan Pulau Rimau pada Jumat (7/6) sekitar pukul 04.15 WIB.
Saat kejadian, KMP Mutiara Persada II yang sudah masuk alur Pelabuhan Bakauheni terbawa arus sampai ke perairan Pulau Rimau Balak. Jarak antara Pulau Rimau Balak dengan Pelabuhan Bakauheni sekitar satu mil laut atau sekitar 1,85 km.
Lambung bagian kanan KMP Persada II terkena batu karang akibat arus ombak besar. Tim evakuasi kemudian mengevakuasi penumpang menggunakan KN SAR Basudewa, RIB 02 Lpg 10 dan LCT (kapal patroli) Polair 15 serta empat perahu karet polair.
Menurut Feriansyah, proses evakuasi seluruh penumpang selesai sekitar pukul 12.40 WIB.
Kata Feriansyah, saat ini KMP Mutiara Persada II masih terus berupaya ditarik dari lokasi kandas, tapi terkendala air laut surut.
"Proses penarikan dimulai setelah proses evakuasi penumpang selesai. Sore ini proses penarikan kapal menggunakan kapal tugboat masih berjalan. Proses penarikan akan dimulai lagi sambil menunggu air pasang," ujarnya.
Penumpang ResahPenumpang KMP Mutiara Persada II yang telah dievakuasi di ruang tunggu Pelabuhan Bakauheni mulai resah karena barang-barang mereka masih berada di kapal fery yang kandas itu.
"Kami hanya ingin mempertanyakan kapan kapal bisa menyandar di Pelabuhan Bakau, karena barang-barang kami masih di sana," kata Budi seorang penumpang KMP Mutiara Persada II.
Menurut dia, setelah dievakuasi di ruang tunggu, penumpang tidak diberi perhatian oleh pihak manajemen perusahaan kapal penyeberangan.
"Kami sepanjang hari disuruh tunggu-tunggu, tanpa ada kepastian kapan kapal bisa menyandar, dikasih makan hanya sekali itu juga masih ada yang tidak kebagian," jelasnya.
Sementara itu Kepala Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Bakauheni Iwan Syahrial mengatakan pihaknya telah mencoba menarik KPM Mutiara Persada II tersebut berkali-kali, tetapi tidak bisa tertarik.
"Mereka harus bersabar bukan kami tidak mengusahakan, tapi memang sulit untuk menariknya. Kita sudah tiga kali menarik kapal tapi talinya putus," kata dia.
Manajemen KMP Mutiara Persada II Mansyur mengatakan untuk mengambil barang-barang para penumpang di kapal, seperti pakaian dan lainnya harus menunggu izin dari pihak yang berwenang.
"Kami tidak berani. Pihak berwenang yang memberi izin seperti BPTD (Badan Pengelola Transportasi Darat), Kepolisian dan SAR. Kita butuh koordinasi dengan mereka," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (antara/ugo)