
Moeldoko Sebut Dalang Rusuh 22 Mei Bakal Diungkap
CNN Indonesia | Rabu, 12/06/2019 21:25 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan kepolisian mengenai dalang kerusuhan 21-22 Mei lalu.
Hal itu dikatakan Moeldoko saat ditanya soal dugaan mantan elite TNI lain berperan sebagai dalang kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta itu.
"Nanti akan ketahuan siapa yang sesungguhnya, ini masih proses. Kemarin sudah bagaimana asal usul senjata, selanjutnya yang berada di balik ini semua. Jadi belum benar-benar ke dalang kerusuhannya," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6).
Bahkan, ia tak menutup kemungkinan bila ada tokoh-tokoh lain yang terlibat dalam peristiwa kerusuhan di luar Kivlan Zen.
"Ya bisa ada, bisa bagaimana nanti hasil investigasi berikutnya," ujarnya.
Kivlan adalah mantan Kepala Staf Kostrad Mayor Jendral TNI (Purn) yang ditetapkan sebagai salah satu tersangka terkait kerusuhan 22 Mei di sekitar gedung Bawaslu, Jakarta.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto menyebut penetapan Kivlan Zen sebagai salah satu tersangka terkait kerusuhan 22 Mei bukan keputusan berlebihan dan bukan karangan pemerintah.
Penetapan status tersangka itu menurut Wiranto sudah melewati berbagai rangkaian penyelidikan. Selain itu, polisi juga sudah mendapat keterangan lanjutan dari sejumlah pelaku yang ditugasi untuk melakukan pembunuhan terhadap lima tokoh.
"Jadi ini bukan karangan kami dan ini paling tidak sudah bisa menetralisir bahwa 'Ah Wiranto lebay, ini karangan pemerintah, karangan aparat keamanan untuk mencari popularitas', masyaAllah saya katakan tidak," katanya.
Moeldoko pun menyoroti pandangan yang menilai langkah pengungkapan dalang kerusuhan 21-22 Mei sebagai karangan pemerintah.
Menurutnya tudingan itu tidak logis. Kata Moeldoko ada pertaruhan hukum pidana yang tengah berusaha dibuktikan oleh aparat kepolisian.
"Kalau dianggap skenario, skenario bagaimana? Masa pemerintah membuat skenario rusuh. Kan, tidak logis,"
Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu mengatakan pemerintah bersama kepolisian sengaja membuka lebar penanganan kasus kerusuhan agar masyarakat memahami betul kronologi dan fakta dibalik peristiwa tersebut.
Tujuan pengungkapan untuk meminimalisir peredaran informasi yang tidak benar alias hoaks. Sebab, menurut Moeldoko, belakangan hoaks atas peristiwa ini berkembang di masyarakat.
"Jadi semuanya tidak ada yang direkayasa. Cerita orang yang diperiksa dalam proses penyelidikan, itu mana bisa cerita ngarang-ngarang saja. Ini kan berkaitan dengan pidana, jangan main-main," katanya.
(uli/wis)
Hal itu dikatakan Moeldoko saat ditanya soal dugaan mantan elite TNI lain berperan sebagai dalang kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta itu.
"Nanti akan ketahuan siapa yang sesungguhnya, ini masih proses. Kemarin sudah bagaimana asal usul senjata, selanjutnya yang berada di balik ini semua. Jadi belum benar-benar ke dalang kerusuhannya," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6).
Bahkan, ia tak menutup kemungkinan bila ada tokoh-tokoh lain yang terlibat dalam peristiwa kerusuhan di luar Kivlan Zen.
"Ya bisa ada, bisa bagaimana nanti hasil investigasi berikutnya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto menyebut penetapan Kivlan Zen sebagai salah satu tersangka terkait kerusuhan 22 Mei bukan keputusan berlebihan dan bukan karangan pemerintah.
Penetapan status tersangka itu menurut Wiranto sudah melewati berbagai rangkaian penyelidikan. Selain itu, polisi juga sudah mendapat keterangan lanjutan dari sejumlah pelaku yang ditugasi untuk melakukan pembunuhan terhadap lima tokoh.
"Jadi ini bukan karangan kami dan ini paling tidak sudah bisa menetralisir bahwa 'Ah Wiranto lebay, ini karangan pemerintah, karangan aparat keamanan untuk mencari popularitas', masyaAllah saya katakan tidak," katanya.
Moeldoko pun menyoroti pandangan yang menilai langkah pengungkapan dalang kerusuhan 21-22 Mei sebagai karangan pemerintah.
"Kalau dianggap skenario, skenario bagaimana? Masa pemerintah membuat skenario rusuh. Kan, tidak logis,"
Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu mengatakan pemerintah bersama kepolisian sengaja membuka lebar penanganan kasus kerusuhan agar masyarakat memahami betul kronologi dan fakta dibalik peristiwa tersebut.
Tujuan pengungkapan untuk meminimalisir peredaran informasi yang tidak benar alias hoaks. Sebab, menurut Moeldoko, belakangan hoaks atas peristiwa ini berkembang di masyarakat.
"Jadi semuanya tidak ada yang direkayasa. Cerita orang yang diperiksa dalam proses penyelidikan, itu mana bisa cerita ngarang-ngarang saja. Ini kan berkaitan dengan pidana, jangan main-main," katanya.
(uli/wis)
FOKUS
Dalang Kerusuhan 22 Mei |
ARTIKEL TERKAIT

Moeldoko: Tak Ada Tim Mawar dalam Kerusuhan 22 Mei
Nasional 5 bulan yang lalu
Ryamizard Tak Setuju Tim Mawar Dikaitkan dengan Rusuh 22 Mei
Nasional 5 bulan yang lalu
Wiranto Sebut Status Tersangka Kivlan Zen Bukan Rekayasa
Nasional 5 bulan yang lalu
Jejak Kivlan, Terduga Otak Rencana Pembunuhan 4 Jenderal
Nasional 5 bulan yang lalu
Polisi Dinilai Luput Ungkap Pelaku Penembakan Aksi 22 Mei
Nasional 6 bulan yang lalu
Ketua Balaidhika: Dengan Tempo Hanya Obrolan Warung Kopi
Nasional 6 bulan yang lalu
BACA JUGA

Moeldoko Dukung Pembangunan Pipa Gas Bumi Trans-Kalimantan
Ekonomi • 04 December 2019 15:57
Moeldoko: Perusahaan China Garap PLTG Celukan Bawang
Ekonomi • 15 November 2019 00:34
Moeldoko Sebut Subsidi Untuk BPJS Kesehatan Sudah Tinggi
Ekonomi • 30 October 2019 19:22
Jokowi Subsidi 'Pengangguran' Rp500 Ribu Lewat Kartu Prakerja
Ekonomi • 24 September 2019 19:35
TERPOPULER

Mahfud: Kasus Petrus Sudah Tak Ada Bukti dan Saksi-saksi
Nasional • 53 menit yang lalu
PDIP Tolak Hukuman Mati Koruptor: Kita Harus Rawat Kehidupan
Nasional 1 jam yang lalu
Lutfi Pembawa Bendera Jalani Sidang Perdana Hari Ini
Nasional 34 menit yang lalu