Jakarta, CNN Indonesia --
Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyayangkan kasus kecelakaan di KM 151
Tol Cipali yang melibatkan sebuah bus dan beberapa kendaraan yang merenggut nyawa 12 orang. Kecelakaan tersebut diduga akibat seorang penumpang menyerang sopir bus.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Organda Ateng Aryono Setyanto mengatakan untuk mencegah kejadian serupa terulang perlu diusulkan pemasangan sekat kaca yang membatasi pengemudi dengan penumpang.
Selama ini pemasangan sekat kaca tersebut di bus antar kota antara provinsi (AKAP) memang tak lazim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemasangan sekat kaca untuk memisahkan pengemudi bus dengan penumpang dapat menyalahi ketentuan saat ini di mana terkait masalah keselamatan maka pengemudi diharuskan untuk keluar dari pintu kiri," kata Ateng seperti dikutip
Antara, Senin (17/6).
Kendati demikian Ateng menilai bahwa kasus kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali tersebut merupakan kasus yang agak baru untuk moda transportasi bus.
"Ini memang menjadi sesuatu yang saya pikir merupakan kasus agak baru, khususnya di bus," katanya.
Ateng menjelaskan bahwa pada umumnya masalah keselamatan di moda transportasi bus dikaitkan dengan aspek-aspek seperti bagaimana pengemudi membawa kendaraan, kemudian menyangkut kesiapan kendaraan, serta kesiapan pengemudi dalam mengikuti prosedur-prosedur keselamatan berlalu lintas, dan hal-hal ini sebetulnya tidak ada persoalan.
"Tidak ada yang dilanggar mulai dari sisi pelaksanaan tugas pengemudi bus atau dari kendaraannya sendiri mengingat kendaraan tersebut memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bus AKAP," ujar Ateng.
Ateng menegaskan akan memberikan perhatian tersendiri terhadap kasus ini dan akan mempertimbangkan untuk lebih meningkatkan keamanan di moda transportasi bus.
"Alangkah baiknya kita mempertimbangkan dengan lebih meningkatkan aspek keamanan di bus," katanya.
Dalam kecelakaan yang terjadi pada Senin (17/6) sekitar jam 01.00 WIB dini hari itu, kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun adalah bus dari perusahaan otobus (PO) Safari H-1469-CB, Mitsubishi Expander, Toyota Innova B-168-DIL, dan Mitsubishi Truk R-1436-ZA.
Korban yang meninggal dunia adalah Heruman Taman (59), Rafi (22), Reza (22), Radit (22), Dafa (21) dan Irfan (22) semua beralamat di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, penumpang Mitsubishi Expander.
Sementara untuk identitas penumpang mobil Innova yang meninggal yaitu Wiki (21) Jakarta Pusat, Uki (45), Amar (37), Daryono (70) yang beralamat Desa Tarub Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
Sedangkan dua orang lainnya masih dalam pendataan, karena tidak membawa identitas dan saat ini jenazah berada di RS Cideres Majalengka. Selain mengakibatkan 12 orang meninggal dunia kecelakaan tersebut juga menyebabkan 11 orang luka berat dan 34 lainnya mengalami luka ringan.
[Gambas:Video CNN] (antara/dal)