Polisi Sebut Pemeriksaan Novel Baswedan Bukan Formalitas

CNN Indonesia
Jumat, 21 Jun 2019 05:27 WIB
Pemeriksaan terhadap Novel Baswedan dilakukan di Gedung KPK, tepat 800 hari sejak peristiwa penyerangan itu terjadi pada 11 April 2017 silam.
Pemeriksaan terhadap Novel Baswedan dilakukan di Gedung KPK, tepat 800 hari sejak peristiwa penyerangan itu terjadi pada 11 April 2017 silam. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menegaskan pemeriksaan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dalam kasus penyiraman air keras bukan sekedar formalitas semata.

"Pemeriksaan Novel Baswedan hari ini terkait kasusnya bukan bentuk formalitas dari penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (20/6).


Argo menyampaikan dalam pemeriksaan kali ini pihaknya berharap penyidik bisa mendapat keterangan tambahan dari Novel. Tujuannya, agar kasus penyiraman air keras tersebut bisa segera dituntaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semoga mendapat keterangan yang berarti dan tambahan informasi yang valid dari yang bersangkutan," ujar Argo.

Sebelumnya, Argo menyampaikan dalam pemeriksaan hari ini penyidik bakal menggali soal ancaman yang diterima Novel.

Pemeriksaan terhadap Novel dilakukan di Gedung KPK atau tepat 800 hari sejak peristiwa penyerangan itu terjadi pada 11 April 2017 silam.

"Materi yang dipertanyakan berkaitan dengan apakah yang bersangkutan ada ancaman, apakah ada saksi dan sebagainya," kata Argo.


Argo mengatakan berdasarkan surat perintah dari Polri, pihak yang terlibat dalam pemeriksaan kali ini antara lain para pakar, penyidik KPK, serta penyidik Polda Metro.

Ini merupakan pemeriksaan lanjutan terhadap Novel setelah sempat diperiksa di Singapura saat masih menjalani perawatan.

Hingga kini kasus penyerangan terhadap Novel masih belum terungkap. Pelaku dan aktor intelektual masih bebas berkeliaran.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian membentuk tim gabungan khusus untuk menangani kasus Novel di awal Januari 2019. Namun, hingga kini belum ada perkembangan kasus penyiraman air keras itu.


[Gambas:Video CNN] (dis/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER