BW Anggap Saksi Tim Jokowi Banyak Sembunyikan Fakta

CNN Indonesia
Jumat, 21 Jun 2019 18:26 WIB
Bambang Widjojanto menganggap kesaksian kubu 01 malah menyulitkan Tim Hukum Jokowi karena banyak menyembunyikan keterangan saat bersaksi di sidang MK.
Bambang Widjojanto menganggap kesaksian kubu 01 malah menyulitkan Tim Hukum Jokowi karena banyak menyembunyikan keterangan saat bersaksi di sidang MK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto (BW) mengatakan saksi fakta yang dihadirkan tim hukum Jokowi-Ma'ruf, Anas Nashikin dan Candra Wijaya banyak menyembunyikan keterangan saat memberi kesaksian dalam sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Menurut saya dengan begitu kalau mau disimpulkan saksi-saksi fakta itu banyak menyimpan berbagai hal yang disembunyikan, yang tidak dibuka," kata BW, Jumat (21/6).

Sikap yang tak terbuka itu, kata BW, justru menyulitkan tim hukum Jokowi-Ma'ruf sendiri. Menurutnya, saksi yang dihadirkan tersebut tidak mampu menjelaskan sejumlah hal, seperti soal 'demokrasi bagian demokrasi'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau begitu caranya untuk apa dihadirkan ke sini? Dia ingin katakan kecurangan bagian dari demokrasi dia gagal menjelaskan itu. Kalau menurut saya dia gagal itu," ujarnya.

BW juga menganggap saksi pertama yang dihadirkan tak bisa menjelaskan keberatan yang disampaikan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi saat rekapitulasi suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.

"Jadi dia enggak dengar karena dituliskan. Bagaimana dia mengatakan (tidak ada) keberatan kalau keberatan dituliskan?" tuturnya.

Sebelumnya, dua saksi fakta tim hukum Jokowi-Ma'ruf telah selesai memberikan keterangan. Salah satu saksi, yakni Anas. Dalam kesaksiannya, Anas mengakui membawakan materi yang salah satunya membahas bahwa 'Kecurangan Bagian dari Demokrasi'.

Anas yang juga bekerja sebagai tenaga ahli fraksi PKB di DPR RI ini, mengatakan materi itu dibawakan dalam acara Training of Trainers (TOT) di sebuah hotel di bilangan Jakarta, 20-21 Februari lalu.

"Prinsip materi yang ingin kami sampaikan dalam TOT adalah memberikan pemahaman menyeluruh, integral, holistik, sistematis kepada calon saksi dan pelatih saksi tentang mekanisme-mekanisme aturan di pemilu. Karenanya di forum itu kami undang KPU, Bawaslu, DKPP, kami undang sebagai pembicara," kata Anas menjawab pertanyaan hakim konstitusi Manahan Sitompul, Jumat (21/6).

Anas berujar materi soal 'Kecurangan Bagian dari Demokrasi' dibawakan oleh dirinya selaku pemberi materi.

Anas bilang materinya mesti dipahami secara utuh. Dia berkata sengaja membahas soal itu untuk menarik perhatian peserta. Tujuannya untuk mengingatkan peserta bahwa kecurangan dalam pemilu adalah keniscayaan.

"Maka itu kita perlu mengantisipasinya agar pemilu yang akan datang," ujar Anas.
[Gambas:Video CNN] (fra/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER