Jakarta, CNN Indonesia -- Zulkifli menuntun putranya, M. Naufal Arifin, saat memasuki area SMAN 28 Jakarta pada Selasa (25/6). Ia hendak mendaftarkan anaknya dalam penerimaan peserta didik baru (
PPDB) di sekolah favorit tersebut.
Warga Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, itu mendapat nomor antre 304 sejak tiba pukul 08.00 WIB pagi. Di sela waktu menunggu giliran, Zulkifli bercerita kepada
CNNIndonesia.com soal perjuangan menyekolahkan anaknya di sekolah favorit.
Dia sangat berharap putra pertamanya itu bersekolah di tempat terbaik di Jakarta. Bahkan ia rela meninggalkan warung nasi padang miliknya yang terletak di dekat Setu Babakan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu hari tutup dululah, demi anak. (Hilang omzet) bersihnya Rp300 ribu. Demi Naufal sekolah, orang tua bela-belain," kata Zulkifli, Selasa (25/6).
Ia menuturkan harus mengantar Naufal karena istrinya sedang mengurus adik Naufal yang masih bayi. Naufal adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
Zulkifli sebenarnya sudah datang sejak kemarin untuk mendaftar PPDB. Namun karena antrean mengular, ia menunda niatnya.
Zulkifli hendak menyekolahkan Naufal ke SMAN 28 Jakarta karena lulusan sekolah ini dinilai punya peluang besar untuk masuk perguruan tinggi negeri.
Ia berniat memfasilitasi bakat Naufal dalam bidang teknologi informasi. Sekolah ini jadi langkah awal merangkai masa depan Naufal.
"Sukanya IT, dari tes bakat juga teknologi informasi. Ya kalau nanti dapat ITB ya alhamdulillah," tuturnya.
Namun harapan Zulkifli sedikit terpatahkan. Ia mendapat kabar bahwa nilai rata-rata terendah di SMAN 28 Jakarta sudah mencapai 95,50. Sementara nilai rata-rata Naufal berada di level 93.
Ia berharap Naufal bisa masuk ke sekolah pilihan berikutnya, SMAN 38 Jakarta. Zulkifli juga sudah menyiapkan rencana cadangan semisal Naufal tak berhasil di PPDB. Zulkifli berniat menyekolahkan Naufal di madrasah dekat rumahnya.
"Ke MAN (Madrasah Aliyah Negeri) 7 Jakarta sebetulnya. Tapi kemarin saya bilang coba dulu deh karena NEM kamu bagus, kan sudah capek-capek," tuturnya.
Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMAN 28 Jakarta Maryono mengatakan pada hari pertama PPDB, ada 732 siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Padahal sekolah ini hanya menyediakan 252 kursi untuk peserta didik baru.
Maryono menduga antrean hari ini sepi karena batas nilai terendah di SMAN 28 Jakarta sudah menembus angka 95,50.
"Mungkin karena di sini nilai terendahnya sudah 95,50. Jadi yang di bawah itu sudah tidak akan datang," ucap Maryono.
(dhf/pmg)