Massa Aksi Depan Gedung MK Gelar Yasinan Berjamaah

CNN Indonesia
Kamis, 27 Jun 2019 13:25 WIB
Massa aksi depan gedung MK berharap lantunan yasinan berjamaah dapat memberi kekuatan moral kepada para hakim MK memutus perkara sengketa Pilpres.
Massa aksi di depan gedung MK mengawal sidang putusan sengketa Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan massa aksi yang mengawal sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memadati Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat atau persisnya di depan Kantor Kementerian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) pada Kamis (27/6) siang.

Pantauan CNNIndonesia.com, peserta aksi secara serentak melakukan salat zuhur berjamaah saat waktu salat zuhur tiba. Seusai itu, mereka serempak mengambil tempat masing-masing di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat untuk melantunkan surat yasin secara bersama.

"Sekali lagi kita sama untuk tenang dan duduk, siap untuk yasinan bersama?" Tanya salah satu orator dari atas mobil komando.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siaap," timpal peserta aksi.


Lebih lanjut, sang orator berharap surat Yasin yang dibacakan para peserta dapat memberikan dukungan moril terhadap sembilan hakim MK

"Kita datang menjamin dan memberikan dukungan kepada para hakim MK," kata dia.

Selain itu, sang orator pun berharap agar perjuangan para peserta aksi kali ini dapat membuahkan kemenangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.


"Semoga kita dapat kemenangan, Allah hancurkan pengkhianat bangsa, mudah-mudahan Allah berikan kemenangan," kata dia.

Setelah itu, lantunan merdu ayat kursi pun mulai dilantunkan oleh salah satu ustaz atas mobil komando. Lantunan itu lantas diikuti oleh seluruh peserta aksi dengan khidmat.

Diketahui, Majelis Hakim Mahkamah Konsitusi bakal membacakan putusan sengketa Pilpres 2019 pada hari ini Kamis (27/6). Berdasarkan jadwal yang dipublikasikan, sidang pembacaan putusan dilaksanakan pada pukul 12.30 WIB.

(rzr/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER