Jakarta, CNN Indonesia --
Polres Metro Jakarta Utara menyebut ada aktor intelektual dalam kasus
penusukan di Ancol yang menewaskan pengunjung, Hilarius Ladja. Aktor intelektual itu disebut menyuruh pelaku lain untuk menusuk korban sembilan kali.
Dikutip dari
Antara, hal itu terungkap dalam reka adegan atau rekonstruksi yang digelar oleh Polres Jakut di Tempat kejadian Perkara (TKP), di Beach Pool Taman Impian Jaya Ancol, Jumat (12/7). Sebanyak 18 adegan diperagakan.
Penganiayaan oleh tersangka Jadri Pelamonia (27) dan Alfredo Arnando Huwae (30) itu terjadi pada Minggu (30/6) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan 18 adegan tersebut dimulai dari kedatangan para tersangka dan korban serta teman-temannya, adegan penusukan sampai korban dipindahkan ke pinggir jalan dan kemudian ditinggalkan.
Budhi mengatakan adegan paling penting dalam rekonstruksi ini adalah adegan ke-13 dan 14. Adegan tersebut adalah awal dari penganiayaan yang berujung tewasnya Ladja.
 Pantai Ancol saat ramai pengunjung. ( CNN Indonesia/Hesti Rika) |
"Pada adegan 13 dan 14 ada peran dari aktor intelektual dimana dia (pelaku) menyuruh melakukan kepada pelaku [lain] untuk melakukan penusukan terhadap korban," katanya.
Dia menilai rekonstruksi ini sangat membantu menguak apa yang terjadi dalam perkara ini.
"Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya rekonstruksi ini nanti majelis hakim maupun jaksa penuntut yang akan menyidangkan ada gambaran dengan jelas," tuturnya.
Budhi juga mengatakan tersangka maupun saksi dihadirkan sangat koperatif dan bisa menjalankan rekonstruksi maupun mengingat peristiwa ataupun kejadian, sehingga proses rekonstruksi berjalan lancar.
"Rekonstruksi ini menjadi kesempatan untuk mencocokkan keterangan dari tersangka, saksi, dan sejumlah alat bukti," kata Budhi.
Rekonstruksi di tempat wisata itu pun menjadi tontonan warga yang sedang bersantai di lokasi. Seorang pengunjung, Abdullah mengaku tidak tahu dengan kasus itu dan melarang anaknya melihat rekonstruksi itu.
"Saya, sih, enggak tahu kasusnya apa. Akan tetapi, kalau bawa minuman keras ke sini, ya, berarti pesta minuman keras. Maboklah intinya," ujar Abdullah yang membawa keluarganya berlibur di pantai.
Sebelumnya, Polres Jakut menangkap dua pelaku penusukan itu pada Minggu (30/6) pukul 01.00 WIB.
 Ilustrasi. ( Istockphoto/D-Keine) |
Pelaku yang diketahui bernama Jadri Pelamonia ditangkap polisi di Jakarta Utara, sedangkan tersangka Alfredo Arnando Huwae dibekuk di tempat pelariannya di Kotabaru, Gondokusumo, Yogyakarta.
Kejadian berawal ketika korban dan pelaku serta beberapa rekan mereka sedang minum-minuman keras di Pantai Beach Pool Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu dini hari.
Hilarius yang mabuk berat terlibat cekcok dengan seorang rekannya. Alfredo kemudian meminta 'pena' kepada Jadri. Nama terakhir mengambil pisau dari pinggangnya.
Dia langsung mendatangi Hilarius dan menusuk dia berkali-kali hingga korban ambruk bersimbah darah.
Korban kemudian dilarikan ke RS Sulianti Saroso dan dirujuk ke RSCM. Meski demikian, nyawa Hilarius tak tertolong.
[Gambas:Video CNN] (arh)