Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana melakukan negosiasi ulang anggaran kerjasama pengembangan
pesawat tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Experiment (KF-X/IF-X) yang dikerjakan bersama Korea Selatan (Korsel).
Menkopolhukam Wiranto mengatakan negosiasi ulang anggaran itu merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kami ingin mengurangi
share Indonesia dalam program pembuatan pesawat tempur KF-X, mengurangi
sharing," ujar Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiranto menuturkan faktor yang melatari pengurangan biaya pengembangan pesawat itu adalah program pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia yang digagas Presiden Joko Widodo.
Ia berkata kedua program membuat sejumlah anggaran di berbagai bidang, termasuk pengembangan pesawat KF-X/IF-X dikurangi.
 Menkopolhukam Wiranto klaim pimpin negosiasi ulang pembagian dana pengembangan jet tempur KF-X/IF-X. ( CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati) |
Lebih lanjut, Wiranto mengklaim negosiasi ulang anggaran kerjasama pengembangan pesawat KF-X/IF-X sudah disepakati oleh Jokowi dan Presiden Korsel Moon Jae-in. Dalam kesepakatan itu, ia mengklaim ditunjuk sebagai koordinator untuk bernegosiasi dengen Menteri Pertahanan Korsel selaku perwakilan pemerintah Korsel.
"Ini sudah berjalan hampir setahun dan kita janjikan setahun ini selesai. Maka pagi hari ini kita mencoba untuk memberikan kembali apa yang sudah kita hasilkan, baik dalam rangka pembicaraan dengan pihak Korea Selatan maupun urusan internal," ujarnya.
Terkait dengan hal itu, Wiranto juga mengklaim Korsel memahami alasan Indonesia meminta pengurangan biaya pengembangan pesawat KF-X/IF-X.
"Tapi dia juga punya batas tertentu dan juga proses di dalam negeri mereka," ujar Wiranto.
Lebih dari itu, ia berharap semua pihak yang terkait dengan proses negosiasi ini dapat bekerja optimal demi kelangsungan proyek pengembangan pesawat KF-X/IF-X.
Sebelumnya, Indonesia dan Korea Selatan sepakat menandatangani
cost share agreement untuk proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X yang dikerjakan Indonesia bersama Korsel.
 Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen |
Ada tiga fase pembuatan KF-X/IF-X, yaitu pengembangan teknologi atau pengembangan konsep (technology development), pengembangan rekayasa manufaktur atau pengembangan purwarupa atau prototipe (
engineering manufacturing development), dan terakhir proses produksi massal.
Pada fase kedua pembuatan purwarupa tersebut Indonesia harus membayar 20 persen dari total biaya sebesar Rp18 triliun atau 1,65 triliun won (US$1,3 miliar). Sementara, 80 persen sisanya ditanggung pemerintah Korsel.
[Gambas:Video CNN] (jps/arh)