Jakarta, CNN Indonesia -- Bus listrik yang diprakarsai oleh PT TransJakarta membutuhkan landasan hukum yang lebih mengikat. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT TransJakarta Agung Wicaksono menyusul sejumlah izin bus listrik yang masih berproses di Kementerian Perhubungan.
Agung berharap agar implementasi bus listrik mendapat dukungan dengan peraturan seperti peraturan presiden (perpres)untuk percepatan izin operasi.
"Kalau bisa ada perpres atau landasan tingkat pusat. Agar berbagai kementerian ini saling sinergi bisa lebih confident mengenai izin-izin itu," kata Agung di Kantor PT TransJakarta, Jakarta, Jumat (19/7).
Setidaknya ada tiga izin yang harus dikantongi bus listrik PT TransJakarta. Pertama izin bus dari Mobil Anak Bangsa (MAB) yang sudah mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kementerian Perhubungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, adalah izin untuk bus listrik dari BYD buatan China yang masih perlu mendapatkan sertifikasi. Terakhir PT TransJakarta masih perlu mengurus Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dari kepolisian.
"Sementara progres kita sendiri sedang dalam proses untuk melihat seleksi pabrikan atau vendor lain yang beberapa hari ini sudah cukup datang ke kami," beber dia.
Di tempat yang sama, Agung juga menjelaskan bus listrik ini sangat ramah lingkungan. Hal ini perlu diperhatikan mengingat isu polusi udara di Jakarta yang kian disebut polutif.
Diharapkan DKI mendapatkan dampak yang positif dari penggunaan transportasi massal listrik ini.
"Manfaatnya kalau transportasi massal dua. Kalau kendaraan kan cuma satu itu cuma pengurangan emisi doang. Kalau transportasi listrik kan mengurasi emisi dan kemacetan," tegas dia.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tentah melakukan sejumlah upaya mengurangi polusi udara Ibu Kota. Beberapa di antaranya dengan wacana uji emisi dan soal pengadaan bus listrik.
PT TransJakarta diketahui sudah melakukan pra uji coba tiga bus listrik di tiga titik tempat yakni Monas, Ancol dan Taman Mini. Agung mengatakan selama libur lebaran ada sekitar 13 ribu warga yang antusias menaiki moda tersebut.
(ctr/age/age)