Guyonan Hakim Arief Hidayat Jadi Bahan Tertawaan Sidang MK

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jul 2019 16:21 WIB
Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat mengumbar sejumlah kelakar yang mengundang gelak tawa peserta selama memimpin sidang lanjutan sengketa Pileg 2019 di MK.
Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat mengumbar sejumlah kelakar yang mengundang gelak tawa peserta selama memimpin sidang lanjutan sengketa Pileg 2019 di MK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat mengumbar sejumlah kelakar yang mengundang gelak tawa peserta selama memimpin sidang lanjutan sengketa Perolehan Hasil Pemilihan Umum Legislatif atau sengketa Pileg 2019 di Ruang Sidang Panel 3, Gedung MK, Jakarta, Selasa (23/7).

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, kelakar pertama dilontarkan Arief saat saksi partai Hanura atas nama Al Taifur Rohman Moeji meminta izin untuk membacakan perolehan suara milik Hanura Kecamatan Kamal, Bangkalan.

Pada kesempatan itu, Al Taifur meminta Izin kepada Arief untuk menggunakan data yang ditulisnya diselembar kertas kecil. "Boleh saya buka kertas?" tanya Al Taifur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oh enggak apa-apa, buka apa saja boleh, tapi ya asal engak buka celana," jawab Arief diikuti gelak tawa sejumlah peserta sidang.

Setelah Al Taifur selesai membeberkan data, Arief kembali membuat peserta sidang terbahak. Kali ini terjadi ketika saksi PDIP bernama Nurcholis Zaki tidak mengetahui secara pasti perolehan suara partainya di Kamal.

Menanggapi hal itu, Arief menilai Nucholis seharusnya mengetahui perolehan suara PDIP tanpa perlu melihat dokumen.

"Anda harus tahu, kan saksinya PDI. Bajunya saja merah gitu kok masa tidak tahu perolehan suaranya," ujar Arief diikuti gelak tawa.

"Kalau hakimya pakai merah bukan PDI lho ya," ujarnya kembali berkelakar.

Selanjutnya, Arief juga berkelakar ketika menilai sosok anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar yang hadir dalam sidang. Ia menyampaikan Bawaslu saat ini serius dalam bertugas karena keberadaan Fritz yang galak.

"Bawaslu kan lembaga independen, tidak mungkin bermain-main. Ada memang daerah tertentu yang bermain-main, tapi ini kalau sekarang di bawah Pak Fritz itu gak main-main di bawah itu," ujar Arief.

"Pak Fritz itu melebihi Kopassus galaknya," ujar Arief sambil tertawa.
Arief Hidayat usai dilantik kembali sebagai hakim konstitusi di Istana Negara. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

Selanjutnya, Arief membuat peserta tertawa usai sejumlah kuasa hukum Bawaslu maju ke depan meja majelis hakim untuk mencocokkan data perolehan suara yang dimiliki pemohon dan KPU di Gili Timur, Bangkalan.

Meski belum diputuskan dalam RPH, Arief mengaku lebih mempercayai data Bawaslu karena tidak memiliki coretan.

"Terima kasih Bawslu. Jadi kalau begini ini Bawaslu memang ada gunanya betul ya Pak Fritz," ujarnya.

Di sisi lain, Arief juga bekelakar usai hakim Enny Nurbaningsih menegur kuasa hukum pemohon karena diduga mengintervensi kesaksian saksinya bernama Bahruddin yang menjabat sebagai Kepala Desa Gili Timur.

Ia mengingatkan bahwa setiap saksi tidak boleh berbohong karena telah disumpah. Sebab, ia menyebut ada tiga kriteria saksi, yakni saksi masuk surga, saksi masuk neraka, serta saksi tidak masuk surga dan neraka.

"Lah kalau neraka saja tidak mau terima itu... di gedung MK masih banyak orang-orang yang neraka tidak mau terima ternyata kalau malam kami ngelembur masih sering diganggu orang-orang yang tidak diterima," ujar Arief.

"Neraka saja tidak mau nerima itu, yang diterima di gedung-gedung yang kosong gitu. Tapi bukan untuk Pak Kades lho ya," ujarnya.

Terakhir, Arief berkelakar ketika dipanggil 'Pak Ketua' oleh saksi KPU bernama Ahmad Sahid.

"Jangan Pak ketua, saya anggota kok. Kalau ketua itu dua tahun lalu saya ketua. Sekarang sudah tidak ketua saya," ujar Arief.

"Oh iya Yang Mulia," jawab Sahid.

Bahkan kelucuan kembali terjadi setelah momen itu, tepatnya ketika peserta tertawa terbahak-bahak ketika Sahid kembali menyebut Arief sebagai 'Pak Ketua' hingga 'Pak Dewan'.

Sahid mengaku gerogi sehingga kerap memanggil Aries sebagai 'Pak Ketua'.

"Panggil saja Pak Arief. Saya teman kok," respon Arief disambut gelak tawa.


(jps/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER