Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Rakyat Demokratik (
PRD) menduga ada intervensi yang menggerakkan aparat
kepolisian untuk membubarkan Peringatan (Harlah) PRD ke 23 di
Surabaya, Senin (22/7) pekan lalu.
Ketua Komite Pimpinan Wilayah PRD Jawa Timur Hermawan mengatakan pembubaran acara mereka seperti telah dirancang sedemikian rupa agar seolah-olah jadi biang potensi kerusuhan.
"Bagi kami situasi yang muncul tiba-tiba ini (pembubaran acara) tidak bisa diterima dengan akal sehat kalau tidak ada pihak-pihak tertentu yang mempunyai kemampuan untuk mengintervensi aparatus Negara (setidaknya di Jawa Timur) dengan berusaha menciptakan suasana chaos untuk membubarkan acara kami," ujar Hermawan melalui keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (27/7).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Frans Barung Mangera sebelumnya telah menjelaskan alasan pembubaran acara PRD di RM Sari Nusantara itu dilakukan sebagai langkah antisipatif guna menghindari bentrokan antara massa PRD dengan massa yang menolak kehadiran mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frans juga mengaku bahwa pihak kepolisian tidak menerima pemberitahuan dari pihak PRD terkait acara tesrebut sebelumnya.
Hermawan menganggap alasan yang diberikan oleh kepolisian tersebut mengada-ada.
Menurut Hermawan, penyelenggaraan kegiatan diskusi terbuka di ruang publik sudah sering dilaksanakan oleh pihak PRD di berbagai lokasi di Surabaya.
Ia mengaku pernah menyelenggarakan Diskusi Terbuka Musyawarah Wilayah PRD di Gedung Juang 45 Surabaya pada awal Agustus lalu dengan memasang atribut partai hampir di seluruh kota Surabaya dan acara berlangsung lancar dan meriah.
Terlepas dari itu, Hermawan menegaskan partainya sudah mengirimkan pemberitahuan ke kepolisian Surabaya tiga hari sebelum acara harlah diselenggarakan.
"Kami sudah mengirim pemberitahuan ke Polrestabes Surabaya tiga hari sebelumnya baik dalam bentuk surat maupun melalui pesan singkat kepada aparat kepolisian yang kita kenal dan selalu intens berkomunikasi secara personal," tulisnya.
Hermawan juga mengungkapkan bahwa oknum aparat kepolisian telah menyebarluaskan informasi yang menurutnya merupakan tuduhan-tuduhan serta fitnah bahwa PRD merupakan partai terlarang. Menurutnya, hubungan PRD dan kepolisian yang sebelumnya sudah terjalin dengan baik pun hancur akibat penyebaran informasi tersebut.
Terlepas dari acara Harlah PRD di Surabaya yang sudah dibubarkan, pihak PRD menyatakan sampai saat ini masih ada upaya penyerangan dan pembubaran dari ormas yang kontra dengan PRD dan melakukan penyerangan tersebut di kegiatan- kegiatan PRD yang lain. Salah satunya adalag Kegiatan Tasyakuran Internal PRD di kawasan Bratang Gede yang diserang dan dibubarkan oleh ormas yang kontra dengan PRD.
Hermawan menyatakan seluruh kegiatan partainya hingga saat ini bertujuan untuk menguatkan Pancasila. Dia menyesalkan aparat kepolisian malah terkesan tidak mendukung kegiatan mereka.
Kombes Pol Frans Barung Mangera mengimbau pihak PRD untuk tidak asal membuat pernyataan, dan menyarankan untuk langsung membawa bukti yang mereka tudingkan apabila sudah merasa benar.
"Jangan asal tunjuk dan buat pernyataan asal-asalan tanpa bukti. Tidak usah pakai teka-teki. Langsung bawa saja bukti kalau memang punya, dan langsung lapor saja kalau memang merasa benar," kata Frans saat dimintai klarifikasi
CNNIndonesia.com.
(ara/gil)