Pasar Jaya Jual 20 Ribu Besek Bambu Pembungkus Daging Kurban

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jul 2019 15:44 WIB
Sesuai permintaan Anies Baswedan, PD Pasar Jaya akan segera menjual besek bambu sebanyak 20 ribu untuk mengganti kantong plastik pembungkus daging kurban.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PD Pasar Jaya akan menjual 20 ribu besek bambu untuk membungkus daging kurban saat Hari Raya Idul Adha 2019. Rencananya besek bambu sebagai pengganti kantong plastik itu akan mulai dijual pada 7 Agustus mendatang. Untuk harganya Pasar Jaya berencana menjual sekitar Rp2.000 per besek bambu.

Hal ini dilakukan karena sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan agar masyarakat tidak lagi menggunakan kantong plastik untuk membungkus daging karena penguraiannya yang membutuhkan waktu lama sehingga dapat merusak lingkungan.

"Pada Idul Adha 1440 Hijriah tahun 2019 ini Pasar Jaya menyediakan 20 ribu besek bambu sebagai pengganti kantong plastik yang jumlahnya bisa ditambah lagi sesuai kebutuhan pasar," ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (31/7)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Besek bambu ini akan dijual di 37 gerai milik Pasar Jaya dan 75 pasar lainnya. Arief mengatakan PD Pasar Jaya telah berupaya mengurangi penggunaan kantong plastik yang berbahaya bagi lingkungan.

Karena itu ia berharap penyediaan besek bambu itu dapat menambah upaya kampanye mengurangi sampah plastik sekali pakai.

"Sebelumnya sudah dilakukan dengan tidak menyediakan kantong plastik untuk peserta KJP [Kartu Jakarta Pintar]. Nah, untuk kurban ini kami jual besek bambu. Diharapkan penggunaan kantong plastik ini bisa terus berkurang ke depannya," kata Arief.

Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengimbau agar panitia Idul Adha di Jakarta tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai atau dikenal dengan kresek hitam saat untuk membungkus daging kurban.

"Kami imbau agar panitia kurban menggunakan wadah yang ramah lingkungan, seperti daun pisang, daun talas, besek bambu, besek daun kelapa, besek daun pandan atau bahan ramah lingkungan lainnya yang mudah dijumpai di Jakarta," kata Andono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/7).

Andono menjelaskan kantong plastik hitam membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alamiah. Selain itu plastik daur ulang juga mengandung zat karsinogen yang berbahaya bagi kesehatan.

"Imbauan tidak memakai kantong plastik kresek hitam untuk mewadahi makanan bukan baru tapi memang sudah digaungkan pemerintah sejak lama," jelas dia.

Pada tahun 2009 silam, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pernah merilis peringatan publik tentang bahaya kantong plastik atau kresek hitam. Plastik hitam tersebut terbuat dari bahan daur ulang dan dalam proses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui.

[Gambas:Video CNN] (ani/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER