Surabaya, CNN Indonesia -- Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur Renville Antonio menyebut ada dua nama yang dianggap cocok untuk menjadi penerus
Soekarwo alias Pakde Karwo. Yakni, Gubernur Jatim
Khofifah Indar Parawansa dan wakilnya Emil Elestianto Dardak.
"Kami masih melihat banyak figur, yang pertama Gubernur (Khofifah) dan Wakil Gubernur Jatim (Emil) yang saat ini yang kami usung," kata Renville, saat dikonfirmasi, Rabu (14/8).
Alasannya, kata dia, Khofifah dan Emil memiliki jabatan strategis, sama halnya seperti Pakde Karwo sebelumnya, yakni Gubernur Jatim sebelum Khofifah.
"Kalau dulu ketua DPD kami Gubernur Jatim, minimal keduanya ya
unda-undi lah, minimal yang punya jabatan publik cukup signifikan, karena ini merupakan sosok simbol partai," ujar Renville.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagi pula, menurutnya, baik Khofifah maupun Emil saat ini bukan merupakan anggota partai manapun. Maka, dia menyebut itu sah-sah saja bila keduanya dicalonkan memimpin Partai Demokrat Jatim.
 Sekretaris DPD Demokrat Jatim Renville Antonio. ( CNN Indonesia/Farid Miftah Rahman) |
"Saat ini mereka tidak berpartai, setahu saya sampai sekarang Khofifah dan Emil tidak berpartai, jadi tidak ada salahnya kalau berharap salah satu dari beliau ikut bergabung di Partai Demokrat," kata dia.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak mengaku belum melakukan pembicaraan apapun terkait pinangan Demokrat Jatim tersebut. Ia mengatakan dirinya ingin fokus menjalankan tugas sebagai wakil gubernur.
"Belum ada komunikasi. Kita fokus menjalankan amanah di eksekutif, amanah dari koalisi termasuk Partai Demokrat," ujar Emil, saat ditemui di Kantor DPRD Jatim, Rabu (14/8).
Emil menambahkan kini dirinya ingin bersinergi dengan seluruh elemen partai koalisi yang mengusung dirinya bersama Khofifah saat Pilkada Jatim 2018 dulu, termasuk Partai Demokrat.
"Kita jalankan sebaik-baik kita bersinergi dengan seluruh elemen koalisi, juga keluarga besar Partai Demokrat, untuk bagaimana apa yang menjadi aspirasi, salah satunya yang dititipkan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saat kampanye," kata Emil.
Mantan Bupati Trenggalek itu juga tak mau terlalu jauh membahas tawaran Demokrat Jatim itu. Ia menilai tawaran tersebut sifatnya masih wacana belaka.
 Eks Gubernur Jatim Soekarwo. (CNN Indonesia/Resty Armenia) |
"Mana ada sih kita menjawab sesuatu yang sifatnya wacana. Saya rasa sekarang saya lebih pada porsinya menjawab yang bekaitannya dengan eksekutif," kata Emil.
Sementara itu, ditemui terpisah, Khofifah tak mempermasalahkan jika Emil menerima pinangan posisi Ketua DPD Demokrat Jatim tersebut.
"Itu hak demokrasi. Saya akan ikuti afiliasi politik dan hak demokrasi siapapun. Misal Pak Wagub jadi bagian di-
promote, beliau siap, saya mendukung," ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (14/8).
Sebelumnya, Soekarwo mundur dari jabatan Ketua DPD Demokrat Jatim. Hal itu sebagai konsekuensi jabatan Komisaris Utama di PT Semen Indonesia Tbk yang kini diembannya.
(frd/arh)