Polri Data Kerusakan Fasilitas: 15 Sorong, 10 di Manokwari

CNN Indonesia
Selasa, 20 Agu 2019 15:46 WIB
Pembersihan sisa kerusuhan di Manokwari san Sorong dilakukan aparat kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah setempat.
Sejumlah petugas kebersihan membersihkan sisa kerusuhan di salah satu ruas jalan di Manokwari, Papua Barat, Selasa (20/8/2019). (ANTARA FOTO/Tomi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan pendataan sementara kerusakan fasilitas publik akibat aksi unjuk rasa yang terjadi di Manokwari dan Sorong, Papua Barat.

"Untuk sementara di Sorong ada hampir 15 fasilitas publik yang mengalami kerusakan, kemudian Manokwari 10 fasilitas publik yang rusak dan masih didata," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (20/9).

Namun, Dedi tak mengungkapkan secara rinci apa saja fasilitas publik yang mengalami kerusakan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain melakukan pendataan fasilitas publik yang rusak, disampaikan Dedi, aparat kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah setempat juga melakukan pembersihan pohon tumbang akibat aksi massa.
"Melaksanakan pembersihan pohon-pohon tumbang di Manokwari dan sisa-sisa pembakaran ban dibersihkan," ujarnya.

Dedi menyebut pembersihan itu dilakukan dengan tujuan agar masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa. "Diharapkan hari ini semua aktivitas masyarakat betul-betul berjalan dengan normal," ucap Dedi.

Senin (19/8) pagi kemarin kondisi Manokwari memanas. Sejumlah jalan-jalan utama diblokade massa, pembakaran pun terjadi di sejumlah titik. Kantor DPRD menjadi target pembakaran massa yang mengamuk. Kerusuhan di Manokwari merembet ke Kota Sorong. Bahkan, menurut Jurnalis Transmedia, Jersey Allen, rusuh terjadi sporadis hampir di setiap titik di Sorong, Papua Barat.
"Secara keseluruhan aksi ini berlangsung secara sporadis, hampir di seluruh lokasi di Kota Sorong, dari mulai di Kampung Baru, semua terjadi aksi sporadis dan blokade jalan. Sejumlah jalan ditutup oleh massa," kata Jersey Allen di CNNIndonesia TV, Senin (19/8).

Sejumlah aksi itu diduga buntut dari insiden yang terjadi di Surabaya. Diketahui sebanyak 43 orang diangkut polisi menggunakan mobil pengendali masyarakat untuk diminta keterangan. Namun selang sehari mereka akhirnya dilepaskan.
[Gambas:Video CNN] (ain/dis/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER