Gubernur Duga Karhutla di Musi Banyuasin Ulah Mafia Tanah

CNN Indonesia
Rabu, 21 Agu 2019 04:12 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru menduga karhutla di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, terjadi akibat ulah mafia tanah.
Gubernur Sumsel Herman Deru. (ANTARA FOTO/Budi Haryanto)
Palembang, CNN Indonesia -- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menduga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumsel, terjadi akibat ulah mafia tanah.

Herman menjelaskan kawasan yang terbakar merupakan kawasan hutan terbengkalai yang tidak dimanfaatkan baik oleh perusahaan maupun negara. Beberapa tahun lalu, tanah yang tidak produktif tersebut mulai dimanfaatkan oleh PT Sinarmas untuk dijadikan konsesi namun tidak seluruhnya.

Sisa lahan yang masih terbengkalai, mulai dijual-belikan oleh oknum-oknum mafia tanah secara ilegal. Namun pada 2016, beberapa mafia tanah ditangkap aparat penegak hukum dan kini sedang menjalani tahanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kawasan hutan tidak produktif tersebut diperjualbelikan oleh oknum. Lalu Kementerian Kehutanan menunjuk perusahaan PT HBL (Hutan Buana Lestari) untuk dikelola lahannya. HBL ini bermitra dengan masyarakat agar terkontrol sambil mengembalikan kawasan hutan. Apakah ada mafia-mafia tanah itu yang tidak puas atas itu? Kita belum tahu, baru dugaan," ujar Herman, Selasa (20/8).

Dirinya pun telah berkoordinasi dengan Polda Sumsel untuk menyelidiki dugaan tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ansori berujar kebakaran meluas di lokasi kebakaran di Desa Muara Medak karena angin kencang bertiup.

Ia pun meyakini lahan yang terbakar akan melebihi luas 600 hektare seperti yang dilaporkan pada Senin (19/8). Sekat yang digali oleh tim darat Satgas Karhutla pun tidak efektif karena api masih menyebar ke sisi lain sekat tersebut.

"Dibuat sekat lebarnya 12 meter kedalaman 1-2 meter. Apinya melompat atau bisa juga lewat bawah karena sekat yang digali belum ketemu tanah masih gambut jadi masih bisa menyebar. Sudah dua lapis bikin sekat api masih menyebar karena bahan baku yang bis terbakar masih banyak," ujar dia.

Dari 600 hektare lahan yang terbakar tersebut, 200 hektare diantaranya merupakan lahan konsesi perkebunan sawit milik PT Hutan Buana Lestari.

Hingga saat ini, tim darat dan udara masih melakukan upaya pemadaman di lokasi.

"Hari ini 3 helikopter dikerahkan untuk waterbombing. Luasan lahan masih terus bertambah karena api masih belum padam," kata Ansori.

[Gambas:Video CNN] (idz/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER