Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Malang menjamin keamanan para mahasiswa asal
Papua yang berada di Kota Malang, Jawa Timur, pasca bentrok dengan warga pada Jumat, 15 Agustus lalu. Hal ini disampaikan
Wali Kota Malang Sutiaji usai melakukan pertemuan dengan perwakilan mahasiswa asal Papua, Selasa (20/8).
"Saya tadi dialog dengan RRI Manokwari, ada kegelisahan dari orang tua mahasiswa. Tapi pertemuan ini menjadi bukti bahwa semuanya aman," ujar Sutiaji di Malang, seperti dikutip dari
Antara, Selasa (20/8).
Ia memastikan tidak ada ancaman maupun
sweeping kepada mahasiswa Papua yang ada di Malang. Sutiaji juga mengingatkan pada seluruh masyarakat kota Malang agar menjaga keamanan untuk mengantisipasi bentrok terulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai terulang lagi. Ayo saling dukung agar anak bangsa ini bisa belajar dengan aman dan nyaman di Malang," katanya.
Ia mengatakan bakal menyampaikan penjelasan terkait bentrokan tersebut kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Sebab selama ini informasi yang diterima oleh pemerintah setempat tak pernah lengkap.
"Kebanyakan sepotong-potong (informasi yang beredar). Kami akan sampaikan narasi mulai awal hingga akhir," ucap Sutiaji.
Sementara itu Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan selama ini para mahasiswa asal Papua dapat melakukan aktivitas dengan aman dan damai tanpa ada permasalahan.
"Studi mereka lancar, aman, damai, normal-normal saja. Ini penting untuk diketahui publik dan itu membuktikan kondisi di kota Malang ini dijaga," ucap Edi.
Ia menegaskan tidak ada pemulangan terhadap para mahasiswa asal Papua yang ada di Kota Malang. "Saya ingin perjelas, bahwa saya tidak pernah menyatakan pendapat atau mengatakan pemulangan mahasiswa Papua," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, salah seorang mahasiswa asal Papua, Mauridz Jimmy Taran mengaku aman dan nyaman selama empat tahun tinggal di Malang. Ia mengingatkan agar masyarakat Papua tak terprovokasi atas isu apa pun yang tak bertanggung jawab.
"Jika belum jelas sumbernya, jangan terprovokasi. Kita semua Indonesia, mari jaga persatuan dan kesatuan," tuturnya.
Sementara itu pihak kepolisian yang ikut dalam pertemuan juga memastikan tidak ada lagi permasalahan antara warga dengan mahasiswa asal Papua.
Diketahui bentrokan akhir pekan lalu itu berawal ketika mahasiswa Papua akan melakukan aksi damai di Balai Kota Malang. Namun ketika tiba di simpang empat Rajabali, mereka bertemu dengan sekelompok warga yang berujung perselisihan.
Bentrokan pun tak dapat dihindari. Dua kelompok terlibat aksi saling lempar batu sehingga membahayakan para pengedara kendaraan motor yang melintas.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang sendiri telah menyampaikan permintaan maaf atas bentrokan tersebut.
[Gambas:Video CNN] (pris/antara)