
Walhi Sebut Papua Banyak Berkorban untuk Bangun Indonesia
CNN Indonesia | Rabu, 21/08/2019 01:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyebut Papua merupakan salah satu provinsi yang banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan di Indonesia salah satunya adalah dengan pemanfaatan sumber daya alam oleh pemerintah. Namun, perlakuan diskriminatif terhadap Papua justru masih sering terjadi hingga kini.
Koordinator Desk Politik Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Khalisa Khalid, mengatakan hampir seluruh sumber daya alam di Papua dimanfaatkan oleh pemerintah.
"Kalau kita mengingat Papua, apa yang tidak negara minta dari Papua, tanahnya, airnya, sumber dayanya, semuanya diminta negara dari Papua," ujarnya di Kantor KontraS, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
Kemudian, kata Khalisa, negara justru melupakan apa yang telah diberikan oleh Papua. Perlindungan kemanusiaan kepada masyarakat Papua seolah dilupakan oleh pemerintah.
Khalisa mencontohkan pembahasan soal Freeport di Papua oleh elite politik hanya berhenti pada divestasi. Namun, tidak pernah para elite menyinggung soal perampasan tanah milik masyarakat adat. Ditambah juga dengan perambahan hutan sawit yang menyasar pada lahan sagu milik masyarakat adat Papua.
"Tapi fakta yang lain tidak pernah menjadi pembahasan elite politik bagaimana dengan nasib masyarakat adat yang tanahnya sudah dirampas, dicemari, yang berpuluh tahun pelanggaran HAM di sana tidak pernah tersentuh," tuturnya.
Khalisa menilai yang terjadi di Papua seolah seperti praktik penjajahan.
"Apa yang negara berikan pada Papua? Yang terjadi malah dibalas dengan bedil, militer, buldoser, korporat, praktik kekerasan, perampasan tanah, dan negara terus melakukan penghancuran hutan dan lingkungan," ucapnya.
Sekjen AMAN, Rukka Simbolingi, menyebut perbandingan masyarakat Papua justru lebih sedikit ketimbang pendatang. Kini jumlah masyarakat Papua hanya 40 persen dibanding pendatang.
Dalam hal ketenagakerjaan, kata Rukka, masyarakat Papua pun dianggap tidak memiliki intelektualitas. Bahkan stigma rasis masih melekat pada mereka.
[Gambas:Video CNN]
"Apa yang terjadi bagi Papua sekarang? Jumlah perbandingan statistik dan ini hasil statistik dari pemerintah, jumlah masyarakat asli Papua saat ini 40 persen dibanding 60 persen pendatang," tuturnya. (gst/ayp)
Koordinator Desk Politik Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Khalisa Khalid, mengatakan hampir seluruh sumber daya alam di Papua dimanfaatkan oleh pemerintah.
Kemudian, kata Khalisa, negara justru melupakan apa yang telah diberikan oleh Papua. Perlindungan kemanusiaan kepada masyarakat Papua seolah dilupakan oleh pemerintah.
Khalisa mencontohkan pembahasan soal Freeport di Papua oleh elite politik hanya berhenti pada divestasi. Namun, tidak pernah para elite menyinggung soal perampasan tanah milik masyarakat adat. Ditambah juga dengan perambahan hutan sawit yang menyasar pada lahan sagu milik masyarakat adat Papua.
"Tapi fakta yang lain tidak pernah menjadi pembahasan elite politik bagaimana dengan nasib masyarakat adat yang tanahnya sudah dirampas, dicemari, yang berpuluh tahun pelanggaran HAM di sana tidak pernah tersentuh," tuturnya.
"Apa yang negara berikan pada Papua? Yang terjadi malah dibalas dengan bedil, militer, buldoser, korporat, praktik kekerasan, perampasan tanah, dan negara terus melakukan penghancuran hutan dan lingkungan," ucapnya.
Sekjen AMAN, Rukka Simbolingi, menyebut perbandingan masyarakat Papua justru lebih sedikit ketimbang pendatang. Kini jumlah masyarakat Papua hanya 40 persen dibanding pendatang.
Dalam hal ketenagakerjaan, kata Rukka, masyarakat Papua pun dianggap tidak memiliki intelektualitas. Bahkan stigma rasis masih melekat pada mereka.
[Gambas:Video CNN]
"Apa yang terjadi bagi Papua sekarang? Jumlah perbandingan statistik dan ini hasil statistik dari pemerintah, jumlah masyarakat asli Papua saat ini 40 persen dibanding 60 persen pendatang," tuturnya. (gst/ayp)
FOKUS
Rusuh di Tanah Papua |
ARTIKEL TERKAIT

Politikus PDIP Harap Insiden Papua Tak Buat Indonesia Pecah
Nasional 3 bulan yang lalu
Wakil Wali Kota Malang Bantah Ancam Pulangkan Mahasiswa Papua
Nasional 3 bulan yang lalu
Jokowi Didesak Pecat Aparat Rasialis ke Orang Papua
Nasional 3 bulan yang lalu
Wali Kota Jamin Keamanan Mahasiswa Papua di Malang
Nasional 3 bulan yang lalu
Kelompok Radikal Disebut Susupi Aksi di Papua Barat
Nasional 3 bulan yang lalu
Hingga Petang, Sejumlah Ruas Jalan di Sorong Masih Diblokade
Nasional 3 bulan yang lalu
BACA JUGA

Pesona Taman Nasional Lorentz yang Dirayakan Google Doodle
Teknologi • 04 December 2019 15:31
Jokowi Diminta Jelaskan Alasan Blokir Internet Papua di PTUN
Teknologi • 03 December 2019 15:57
Jokowi Mangkir Sidang Perdana Gugatan Blokir Internet Papua
Teknologi • 02 December 2019 18:12
BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi 3 Meter di Wilayah Papua
Teknologi • 01 December 2019 14:43
TERPOPULER

Prabowo Buka Suara Fadli Zon Tak Dijadikan Jubir Gerindra
Nasional • 1 jam yang lalu
Petinggi Garuda Polisikan Akun Twitter @digeeembok
Nasional 5 jam yang lalu
Polisi Kantongi Alamat Rumah Pelaku Persekusi Anggota Banser
Nasional 2 jam yang lalu