Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Mantan Kapolsek Pancoran Mas

CNN Indonesia
Selasa, 27 Agu 2019 00:45 WIB
Polisi mengantongi identitas pelaku penganiayaan mantan Kapolsek Pancoran Mas, Depok untuk kemudian dilakukan pengejaran.
Ilustrasi. Polisi mengantongi identitas pelaku penganiayaan mantan Kapolsek Pancoran Mas, Depok dan akan melakukan pengejaran terhadapnya. ( Istockphoto/BrianAJackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi telah mengantongi identitas sopir angkutan kota T19 yang melakukan aksi penganiayaan terhadap mantan Kapolsek Pancoran Mas, Depok, Kompol Nadapdap.

"Sudah dapat identitasnya, kemudian saat ini kami lakukan pengejaran terhadap pelaku," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Depok Ajun Komisaris Firdaus saat dikonfirmasi, Senin (24/8).

Daus menyampaikan, pihak kepolisian telah memeriksa enam orang saksi untuk mengusut insiden termasuk. Salah satu yang telah menjalani pemeriksaan adalah korban sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Daus, pihaknya telah mendatangi rumah dan tempat biasa pelaku nongkrong. Namun, hingga saat ini keberadaannya masih belum diketahui.

Dari hasil penyelidikan, polisi mengetahui bahwa pelaku merupakan seorang sopir tembak. Hal itu diketahui dari keterangan sopir asli angkot yang berkaitan. Saat ini pihak kepolisian juga telah mengamankan mobil angkot tersebut.

"Sudah kita temui [sopir asli] dan saat kita minta keterangan dia tidak mengetahui kalau pelaku menggunakan kendaraannya," ujar Daus.

Terkait motif pelaku, lanjut Daus, baru akan diketahui setelah yang bersangkutan menjalani proses pemeriksaan.

"Motif dan lain-lain nanti setelah pelaku kita tangkap," katanya.

Kronologi

Daus mengatakan, insiden bermula saat korban dan pelaku terlibat selisih saat tengah berada di atas kendaraannya masing-masing. Selisih di antara keduanya terjadi di depan Apartemen Melati, Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/8) dini hari.

"Mereka menyelesaikan dengan sama-sama turun, kemudian terjadi penganiayaan," tutur Daus.

Saat peristiwa terjadi, korban mengaku tengah berada dalam perjalanan kerjanya. Namun, korban harus menghadapi perselisihan di tengah perjalanan yang berujung pada penganiayaan.

Diungkapkan Daus, korban sempat mengaku bahwa dirinya adalah polisi saat penganiayaan terjadi. Tapi, hal itu tak digubris oleh pelaku. Pasalnya, saat kejadian, korban tak mengenakan pakaian dinas.

Akibat aksi penganiayaan itu, korban diketahui mengalami luka di bagian kepala. "Yang bersangkutan [korban] sempat disundul pelaku," ucap Daus.

[Gambas:Video CNN] (dis/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER