Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (
capim KPK) petahana Alexander Marwata mengaku dirinya bukan titipan siapapun. Namun, ia tak menutup kemungkinan jika mendapat dukungan dari pejabat.
Hal itu terungkap saat pria yang akrab disapa Alex ini mengikuti tes wawancara dan uji publik Capim KPK di Kemensetneg, Jakarta, Selasa (27/8).
Ia mengaku dirinya bukan titipan siapapun untuk memimpin lembaga antirasuah. Pasalnya, menurut Alex dirinya adalah sosok yang paling berkomunikasi dengan pejabat, partai politik, hingga pengusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harus buktikan bahwa saya bukan titipan siapa pun. Saya ini termasuk pimpinan yang jarang komunikasi dengan pejabat negara atau anggota DPR atau parpol atau manapun," kata Alex.
"Kegiatan saya selesai bekerja, pulang ke rumah, makan bersama keluarga, kumpul dengan teman-teman SMA. Ya itu, saya enggak pernah bertemu pribadi dengan pejabat, penyelenggara negara, atau siapa pun," lanjutnya.
 Pansel Capim KPK bersama 20 Calon pimpinan (capim) KPK yang menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (26/8). ( Detikcom/Pradita Utama) |
Hanya saja, Alex mengaku tidak bisa membuktikan secara pasti bahwa dirinya bukanlah calon titipan untuk melemahkan KPK. Bahkan, kata dia, mungkin saja ada pihak yang mendukungnya tanpa sepengetahuan mantan hakim itu.
"Saya enggak tahu bagaimana saya buktikan bahwa saya bukan titipan orang lain atau pejabat atau penyelenggara negara. Mungkin ada yang mendukung saya, saya enggak tahu," kata Alex.
PelemahanAlex pun ditanya oleh Panitia Seleksi Capim KPK soal hal-hal yang sekiranya melemahkan lembaga antirasuah itu. Ia kemudian menjawab pelemahan bisa dilakukan lewat, pertama, aturan penyadapan lewat izin dari pengadilan.
Kedua, lanjutnya, isu KPK adalah lembaga ad hoc (sementara) yang harus dibubarkan bila tugasnya sudah selesai. Ketiga, pengawas dari luar KPK.
"Nah, itu bentuk-bentuk pelemahan yang saya pahami," ujar Alex.
Terlepas dari itu, ia menyebut ada sejumlah hal lain yang bisa dikuatkan dari dalam internal KPK. Misalnya, soal peningkatan efektivitas penindakan.
 Koalisi Kawal Capim KPK menyebut ada sejumlah capim dengan rekam jejak yang justru dinilai antikorupsi. ( CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra) |
"Ini yang perlu ditingkatkan lagi, lamanya tuntutan di penyidikan dan persidangan. Tentu Pengawasan dan kontrol proses penyidikan perlu kita tingkatkan. Kontrol saat ini masih kurang," ujarnya.
Diketahui, ada 20 capim KPK yang lolos
profile assesment test dan berhak mengikuti wawancara dan uji publik di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (27/8).
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih mengatakan hari ini ada tujuh orang kandidat yang mengikuti tes wawancara dan uji publik. Sementara itu, 13 orang lainnya bakal mengikuti tes secara bertahap pada Rabu (28/8) hingga Kamis (29/8).
[Gambas:Video CNN] (sah/arh)