Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta,
Anies Baswedan menyebut akan membuka ruang baca di setiap stasiun Moda Raya Terpadu (
MRT).
Anies mengatakan nantinya warga akan bebas meminjam buku di stasiun MRT di tempat mereka naik, lalu mengembalikannya di stasiun tujuan pada hari yang sama.
"Di Stasiun MRT, [nanti] pinjam buku di stasiun keberangkatan, jadi bisa baca di perjalanan, bisa diambil di staisun a, bisa dikembalikan di stasiun ujung, ini untuk merangsang literasi," kata Anies saat menghadiri kegiatan Indonesia Internasional Book Fair, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (4/9).
Anies mengatakan ruang baca itu bulanlah sebuah perpustakaan, melainkan rak-rak tempat menyimpan buku dan tempat petugas melayani. Program ini pun kata Anies akan segera direalisasikan demi menunjang minat baca warga DKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesegara mungkin lagi dalam proses jadi saya minta di semua stasiun MRT disiapkan tempat perpustakaan bukan perpus besar ya tapi rak-rak buku," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada pemerintahanan Presiden RI Jokowi tersebut.
Menurut Anies, minat baca masyarakat Indonesia sebetulnya ada, hanya kurang daya untuk membacalah yang menyebabkan minimnya akses masyarakat ke buku.
Untuk itu kata Anies perlu dibuka ruang-ruang baca di setiap sudut kota yang banyak disambangi masyarakat, salah satunya yakni di stasiun MRT ini. Selain itu, itu pun untuk membuat nyaman warga pengguna MRT, dan menarik yang lainnya demi mewujudkan penekanan polusi udara akibat kendaraan pribadi di Jakarta.
Pengurangan Polusi Udara Tanggung Jawab SemuaSementara itu, saat di Balai Kota DKI Jakarta, Anies menyatakan pengurangan polusi udara harus diselesaikan bersama tak bisa dibebankan pada satu wilayah saja. Masalah polusi udara di Jakarta, kata dia, harus pula menjadi urusan sembilan wilayah lain di sekitarnya.
"Saya sampaikan perbaikan kualitas udara itu tidak bisa dibatasi dengan wilayah administrasi pemerintahan, karena udara itu tidak berhenti dibatas kota," ujar Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies juga menuturkan bahwa terkait lingkungan hidup, khususnya polusi udara ia akan mengadakan pertemuan bersama pemangku kepentingan lain.
"Dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, Transportasi, Perhubungan di pusat kemudian berbagai pusat-pusat penelitian, berbagai lembaga yang berkegiatan relevan dengan kualitas udara," katanya.
Anies menyatakan pertemuan itu akan sangat bermanfaat karena akan membahas ragam solusi penyelesaian masalah kualitas udara. Menurutnya, pergerakan ekonomi di skala regional juga menjadi salah satu penyebab dari tingginya tingkat polusi udara Jakarta. Ia juga mengklaim jumlah kendaraan dan industri di wilayah sekitar Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi juga memiliki pengaruh terhadap tingginya tingkat polusi udara di Jakarta.
"Jabodetabek itu jumlah motornya lebih banyak tetapi ada kota-kota lain yang industrinya lebih banyak. Jadi kalau kita bisa, saya tadi sampaikan pembahasan itu supaya bisa dimanfaatkan. Jangan hanya oleh Jakarta," jelasnya.
[Gambas:Video CNN] (tst, ayd/kid)