Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Tenaga Kerja setempat menggelar Milenial Job Fair (MJF) 2019 selama dua hari mulai Rabu (4/9/19) hingga Kamis (5/9/2019). Kegiatan ini digelar di Gedung Islamic Center Jalan Panglegur Pamekasan dan dibuka secara resmi oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Hadir dalam pembukaan acara tersebut Kepala Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur dan Kepala Dinas Tenaga Kerja empat kabupaten di Madura. Kepala Bakorwil IV Pamekasan, para kepala SMK Negeri dan swasta, kalangan pengelola lembaga kursus, perguruan tinggi, para camat dan lurah se-Pamekasan.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengungkapkan MJF 2019 ini merupakan bagian dari ikhtiar membuka informasi bagi pencari kerja di Pamekasan untuk menemukan peluang kerja.
"Mudah-mudahan perusahaan dan lembaga yang kerja sama bisa beri informasi yang cukup dan bisa buka peluang yang luas untuk pencari kerja diPamekasan," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9/2019).
 Foto: Dok. Pemkab Pamekasan |
Dia mengungkapkan angka pengangguran terbuka di Pamekasan sekitar 13 ribu lebih. Kalau dibandingkan dengan jumlah desa sebanyak 189 desa dan kelurahan dan jumlah penduduk Pamekasan yang mencapai 800 ribu lebih, maka pencari kerja di Pamekasan, kata dia, sangat kecil.
Akan tetapi, lanjutnya, bukan berarti setiap masyarakat sudah dapat pekerjaan yang pantas. Tantangan berikutnya bagi pemerintah adalah bagaimana ciptakan peluang kerja yang luas dan pelayanan melalui SDM yang berdaya saing. Karena kedepan, kata dia, ada dua persoalan besar yaitu SDM dan skill yang baik dan kecepatan berinovasi.
"Pemerintah ke depan akan cepat dan gesit berinovasi. Menuju itu semua dibutuhkan skill dan SDM yang bagus. Maka Perguruan tinggi,
SMK, perlu duduk bersama susun program agar para alumninya memiliki skill yang berdaya saing. Jika tidak, maka mereka tidak bisa bersaing dengan kebutuhan kerja." paparnya.
Terkait dengan hal itu,Baddrut mengaku telah bangun komunikasi denganKemenko Perekonomian untuk sebuah program membangun ekonomi melaluiPengambangan Ekonomi Kawasan (PEK). Dia mohon restu agar rencana itu bisa beri jalan peluang kerja yang luas tidak hanya untukPamekasan namun untuk daerah lainnya.
 Foto: Dok. Pemkab Pamekasan |
Dia berharap seluruh daerah di Madura membangun komunikasi untuk menangani masalah ketenagakerjaan di Madura. Dia menginginkan ada komitmen semangat para pimpinan daerah di Madura untuk menawarkan konsep pembaruan dalam membangun Madura, agar stakeholder di Madura mau bekerja sama mengangkat derajat Madura.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Pamekasan Arif Handayani mengungkapkan berdasarkan survei ketenagakerjaan, jumlah penduduk Pamekasan tahun 2018 sebanyak 871 ribu. Dengan jumlah angkatan kerja 458 ribu. Sedangkan angka pengangguran terbuka 13.385.
Jumlah perusahaan peserta yang berpartisipasi dalam MJF 2019 adalah sebanyak 52 perusahaan dan lembaga. 32 berasal dari lokal Madura dan sisanya berasal dari daerah lainnya di Jawa Timur. Sedangkan, angka peluang kerja yang tersedia dari 52 perusahaan itu mencapai 2.000 lebih lowongan kerja, baik untuk tenaga kerja di dalam negeri maupun luar negeri.
(adv/adv)