JK Sebut Papua Curiga Pemerintah Rampok Kekayaan Mereka

CNN Indonesia
Kamis, 12 Sep 2019 03:25 WIB
Wapres Jusuf Kalla menilai salah satu alasan kerusuhan di Papua dan Papua Barat karena mereka selalu curiga bahwa pemerintah pusat merampok kekayaan mereka.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla membeberkan sejumlah alasan pemicu kerusuhan di Papua dan Papua Barat beberapa waktu lalu. Menurut JK, hal itu tak lepas dari warga Papua yang selalu mencurigai pemerintah pusat merampok kekayaan alam di bumi cenderawasih itu.

"Ya di Papua memang selalu ada kecurigaan. Dia menganggap bahwa (pemerintah) pusat itu merampok atau dengan kata lain mengambil terlalu banyak dari kekayaan (Papua). Selalu muncul pikiran itu," ujar JK dalam wawancara khusus bersama CNN Indonesia, Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/9).

Padahal selama ini dana yang dikucurkan untuk pembangunan di Papua diklaim JK mencapai hampir Rp90 triliun. Jumlah itu jauh lebih besar ketimbang pajak yang diterima dari kekayaan alam yang ada di Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai catatan, JK pernah membandingkan dana dari pemerintah lebih besar ketimbang pajak royalti PT Freeport Indonesia yang hanya berkisar Rp20 triliun.
"Faktor ketidakadilan, dari sisi ekonomi itu apa yang kita berikan ke Papua jauh lebih besar dari apa yang kita terima dari pajak atau realistis kekayaan Papua, jauh lebih banyak," katanya.

Namun selain alasan tersebut, JK menilai pemicu konflik tersebut juga bersumber dari harga diri warga Papua.

Persoalan itu dipicu sikap rasial saat insiden pengepungan di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, pertengahan Agustus lalu.

"Jadi di atas masalah ekonomi itu ada harga diri, dignity. Karena begitu dikatakan istilah di Surabaya itu, teman-teman di Papua merasa direndahkan," ucap JK.
Alasan itu pula, menurutnya, yang membuat konflik makin meluas meski pemerintah telah memberi perhatian lebih dengan pembangunan infrastruktur yang cukup masif.

"Jadi bukan masalah banyaknya infrastruktur atau pembangunan tapi ya lebih tinggi dari itu ialah harga diri," tuturnya.

Kondisi di sejumlah kota di Papua dan Papua Barat pada pertengahan Agustus lalu sempat memanas imbas insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Sejumlah fasilitas publik hingga gedung DPRD setempat pun turut dibakar.

[Gambas:Video CNN] (psp/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER