Gedung KPK Kembali Dikepung Massa yang Terlibat Ricuh Kemarin

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Sep 2019 16:23 WIB
Himpunan Aktivis Millenial Indonesia yang terlibat kericuhan dalam demo di Gedung KPK, kemarin, kembali berunjuk rasa mendukung revisi UU KPK.
Demonstrasi di Gedung KPK, Jumat (13/9) yang berakhir dengan kericuhan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali dikepung massa aksi unjuk rasa yang sempat terlibat kericuhan pada Jumat (13/9).

Massa aksi yang menamakan diri Himpunan Aktivis Millenial Indonesia kembali datang ke Kantor KPK sekitar pukul 15.30 WIB. Puluhan orang dari kelompok ini bergabung dengan dua kelompok lain yang sudah berunjuk rasa sejak 14.30 WIB.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, dua kelompok lainnya menamakan diri Solidaritas Pemuda Nasionalis dan Aliansi Rakyat Lawan Korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditemui di tengah aksi, koordinator Himpunan Aktivis Milenial Indonesia Asep Irama mengatakan kelompoknya datang untuk mencopot kain hitam penutup logo KPK. Namun ternyata kain sudah dicopot sebelum mereka datang.

Ia juga menyampaikan pihaknya meminta Pimpinan KPK Agus Rahardjo, Saut Situmorang, dan Laode Syarief mundur lalu diganti dengan lima pimpinan yang baru.

"Kami meminta Saut Situmorang dan Agus Rahardjo dan Laode Syarief turun karena tadi malam menyatakan tidak sanggup lagi. Kami minta secara tegas mengembalikan mandat ke presiden dan pimpinan baru dilantik," kata Asep.

Hingga saat ini, tiga kelompok massa aksi masih berkumpul dan berorasi secara bergantian.

Meski berbeda kelompok, mereka menyampaikan hal yang sama, yaitu mendukung revisi UU KPK disahkan, mendukung pembekuan KPK, dan pimpinan baru yang telah dipilih DPR segera dilantik.

Sebelumnya, demo yang digelar Himpunan Aktivis Millenial dan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan NKRI di sekitar Gedung Merah Putih KPK, kemarin, berujung kericuhan.

Massa aksi sempat membakar ban dan karangan bunga. Mereka meminta agar DPR melakukan revisi UU KPK. Selain itu, Massa juga meminta agar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan Wadah Pegawai (WP) menarik pernyataannya terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Irjen Firli Bahuri.

Kerusuhan pecah saat massa mencoba masuk ke dalam Gedung KPK dengan tujuan menemui pimpinan KPK. Massa juga merangsek masuk untuk mencopot kain hitam di logo KPK. Bentrok massa dan aparat pun tak terelakkan.

Asep Irama menyebut kericuhan tak terhindarkan karena pihaknya telah lebih dulu meminta secara baik-baik ke KPK untuk menurunkan kain hitam yang menutupi logo KPK.

"Sebagai lembaga pemerintah yang dibiayai oleh rakyat, Wadah Pegawai KPK tidak berhak 'mensabotase' KPK dengan menutupi atribut lembaga rakyat tersebut," ujar Asep dalam keterangan tertulis.

Pihaknya mengklaim telah meminta berulang-ulang kepada perwakilan KPK. Menurutnya, protes ini mesti tersalurkan secara baik-baik melalui komunikasi antar muka. Namun seruan itu tak didengar.

"Karena itu, massa mulai merangsek ke depan, terjadi aksi adang-adangan dengan pihak kepolisian. Suasana aksi terpantau makin memanas," ujar dia.

[Gambas:Video CNN] (dhf/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER