Anies Soal PKL Dagang di Trotoar: Aturan Tak Hitam Putih

CNN Indonesia
Minggu, 15 Sep 2019 04:37 WIB
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengizinkan PKL berdagang menuai kritik. Anies menyatakan tak semua aturan hitam putih.
Pedagang Kaki Lima di Tanah Abang. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengizinkan pedagang kaki lima (PKL) berjualan menuai banyak kritik. Merespons kritik itu, Anies menyatakan tak semua trotoar yang tersedia bisa digunakan oleh PKL.

"Trotoar itu kan 24 jam, ada masa memang enggak ada orang berjalan kaki, ada masa di situ penuh pejalan kaki. Ada jenis trotoar yang tidak mungkin ada orang yang berjualan, ada trotoar yang secara ukuran memungkinkan untuk berjualan," kata Anies di Ancol, Jakarta, Sabtu (14/9).

Anies tidak merinci trotoar di wilayah mana yang boleh diisi oleh PKL atau hanya digunakan pejalan kaki saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anies, kebijakan mengenai trotoar ini tidak bisa diterapkan dengan menggunakan satu pendekatan saja, mengingat kondisi pedestrian dan jalanan yang beragam di Jakarta.

"Jadi kebijakan soal trotoar ini tidak bisa seperti pengamat itu mengatakan satu pendekatan untuk semua trotoar. Ada trotoar yang bisa dan ada trotoar yang tidak bisa untuk berjualan. Jadi tidak hitam putih," ujar Anies.

Anies menyebut kebijakan ini menggunakan prinsip keadilan dan kesetaraan untuk semua pihak baik pejalan kaki dan juga PKL.

"Jangan sampai kita diskriminatif pada mereka yang masih lemah, sudah terlalu banyak kebijakan kita itu yang diskriminatif. Apalagi kalau bicara soal lahan ya, kadang-kadang kalau bicara itu asumsinya trotoar di satu tempat jam tertentu," tutur Anies.

(ptj/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER