
27 Ribu Personel TNI-Polri Amankan Pelantikan Jokowi
CNN Indonesia | Selasa, 08/10/2019 06:18 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 27 ribu personel gabungan Polri-TNI disiagakan untuk menjaga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada 20 Oktober mendatang.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan pengamanan akan dilakukan di seluruh Indonesia.
Kata Asep, prioritas pengamanan diutamakan di DKI Jakarta yang menjadi lokasi pelantikan.
"Polri menyiapkan 27 ribu personel terdiri dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan beberapa instansi terkait," ujar Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10).
Pengamanan aparat gabungan tersebut akan disiagakan penuh sepanjang hari pelantikan. Siaga pengamanan akan dinyatakan berakhir keesokan harinya.
"Dalam konteks rangkaian proses demokrasi, polisi gelar operasi mantap brata yang berakhir 21 Oktober. Secara keseluruhan untuk pengamanan presiden dan wakil presiden, seluruh jajaran polisi mengamankan," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengklaim kelompok yang menunggangi aksi unjuk rasa mahasiswa menolak RKUHP dan sejumlah RUU di Gedung DPR/MPR, Jakarta, bukan untuk mengoreksi kebijakan pemerintah.
Menurutnya, kelompok itu ingin menduduki DPR/MPR agar Joko Widodo dan Ma'ruf Amin tidak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden oleh DPR periode 2019-2024.
Jokowi dan Ma'ruf dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum. Jokowi-Ma'ruf mengantongi 55,50 persen suara mengungguli pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengantongi suara 44,50 persen.
(gst/gil)
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan pengamanan akan dilakukan di seluruh Indonesia.
"Polri menyiapkan 27 ribu personel terdiri dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan beberapa instansi terkait," ujar Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10).
Pengamanan aparat gabungan tersebut akan disiagakan penuh sepanjang hari pelantikan. Siaga pengamanan akan dinyatakan berakhir keesokan harinya.
"Dalam konteks rangkaian proses demokrasi, polisi gelar operasi mantap brata yang berakhir 21 Oktober. Secara keseluruhan untuk pengamanan presiden dan wakil presiden, seluruh jajaran polisi mengamankan," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]
Menurutnya, kelompok itu ingin menduduki DPR/MPR agar Joko Widodo dan Ma'ruf Amin tidak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden oleh DPR periode 2019-2024.
Jokowi dan Ma'ruf dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum. Jokowi-Ma'ruf mengantongi 55,50 persen suara mengungguli pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengantongi suara 44,50 persen.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Setpres Bantah Arie Untung soal Raja Salman Bawa Tangga
Nasional • 1 jam yang lalu
Putus Cinta, Pria Sleman Unggah Video Asusila dengan Mantan
Nasional 1 jam yang lalu
PKS-PPP Buka Wacana Koalisi Parpol Islam di Pilpres 2024
Nasional 2 jam yang lalu