Pekerja Tewas Ditikam, Polisi Imbau Tak Keluar Wamena

ANTARA | CNN Indonesia
Senin, 14 Okt 2019 09:26 WIB
TNI menyatakan bakal bertindak represif untuk mencegah terulang kasus penikaman yang menewaskan seorang pekerja bangunan pasca kerusuhan 23 September.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengingatkan para pekerja agar tidak keluar dari kawasan Kota Wamena untuk sementara waktu. Imbauan ini dikeluarkan imbas insiden penusukan yang menewaskan pekerja bangunan bernama Deri Datu Padang (30) pada Sabtu (12/10).

"Melalui Kapolres Jayawijaya saya sudah mengimbau agar saudara-saudara kita yang mau bekerja agar jangan dulu keluar dari Wamena. Kalau bisa mereka untuk sementara ini bekerja di sekitar Wamena itu saja," kata Irjen Paulus di Timika, Minggu (13/10).

"Kalau sudah di luar dan lepas dari pengawasan aparat kita di sana maka mungkin agak susah untuk dipantau mengingat wilayah Wamena itu agak luas," imbuh Paulus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Almarhum Deri Datu Padang adalah pekerja yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Ia tewas ditikam oleh orang tak dikenal saat melintas di dekat Jembatan Wowa, Kota Wamena.

Paulus mengatakan penikaman terhadap masih berkaitan dengan kerusuhan 23 September. Adapun pelakunya, Kapolda mensinyalir dilakukan oleh warga di sekitar Kampung Woma, Wamena yang merupakan anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan jelas.

"Itu anak-anak yang free man yang hidupnya mau enak saja, tidak mau bekerja hanya mau mengganggu yang lain. Mau dapat hasil yang banyak dengan cara-cara yang tidak benar," ujar Paulus.

Penikaman itu juga akan menjadi bahan evaluasi bagi tugas pengamanan yang dilakukan TNI dan Polri di Wamena.

Paulus berjanji memperkuat pengawasan, pendirian pos serta patroli skala besar. Warga pun diimbau tak lagi membawa senjata tajam saat masuk ke pusat kota Jayawijaya.

"Kita akan lakukan untuk memastikan persoalan ini sudah selesai. Saya harap warga tidak membawa senjata tajam. Setop, daripada saudara kecewa," ucapnya, menegaskan.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan kasus penikaman di Wouma merupakan usaha dari beberapa orang untuk mengganggu kamtibmas yang sudah kondusif pascakerusuhan kemarin.

Untuk mencegah kekerasan menjalar, Herman menegaskan bahwa TNI/Polri dan Pemkab Jayawijaya tidak lagi menggunakan tindakan preventif bagi pengganggu kamtibmas.

"Kalau ada kejadian yang akan kita hadapi, kita akan represif supaya situasi ini semakin kondusif ke depan," tegasnya.

Pasukan pengamanan dari Polri dan TNI terus dikerahkan ke Wamena untuk mengembalikan situasi kamtibmas di wilayah itu ke kondisi semula seperti sebelum terjadi kerusuhan.

[Gambas:Video CNN]
Kapolda Papua mengatakan situasi saat ini sebenarnya sudah berangsur kondusif usai kerusuhan 23 September di Kota Wamena. Tapi dia tak menampik masih ada pelaku kejahatan menggunakan senjata tajam dan senjata api.

"Mereka-mereka itu tetap menjadi ancaman bagi personel maupun bagi masyarakat yang lainnya," kata Paulus.

Kapolda mengakui semua pihak baik TNI, Polri maupun Bupati Jayawijaya John Richard Banua telah bekerja keras untuk mengupayakan pemulihan kembali situasi Kota Wamena yang sempat luluh lantak akibat dilanda kerusuhan.


(wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER