ICW: Jokowi Rugi Jika Tak Ajak KPK dalam Penyusunan Kabinet

CNN Indonesia
Senin, 14 Okt 2019 20:10 WIB
ICW menilai Presiden Jokowi rugi jika tak melibatkan KPK dalam seleksi anggota kabinet periode kedua karena kepercayaan publik akan turun.
Logo ICW. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Presiden Joko Widodo merugikan dirinya sendiri karena tak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam seleksi menteri pada periode kedua.

Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz mengatakan kepercayaan publik terhadap Jokowi akan terdampak oleh keputusan tersebut.

"Itu dampaknya bukan kepada KPK, tapi kepada Jokowi. Publik menilai Jokowi tidak akan konsisten," kata Donal saat ditemui usai Habis Gelap Terbitlah Kelam di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Donal mengaku tak heran jika Jokowi meninggalkan KPK dalam proses seleksi menteri. Hal ini, kata dia, menjadi rangkaian fase buruk hubungan Jokowi-KPK setahun ke belakangan ini.

Hal itu juga tercermin dalam proses revisi UU KPK di mana para komisioner tak dilibatkan sama sekali.

[Gambas:Video CNN]
"Menurut saya sinyal bahwa komunikasi Presiden dengan KPK itu terganggu atau dalam fase yang buruk," tutur dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode M Syarief menyampaikan pihaknya tak dilibatkan Presiden Jokowi dalam seleksi menteri Kabinet Indonesia Kerja di periode kedua.

Padahal pada tahun 2014, Jokowi mengikutsertakan KPK dan PPATK dalam pengecekan rekam jejak calon menteri. Lalu sejumlah nama pun dicoret dari daftar menteri.

"Kami tidak diikutkan tetapi kami berharap bahwa yang ditunjuk oleh Presiden adalah orang-orang yang mempunyai track record yang bagus dari segi integritas tidak tercela. Kami berharap memilih yang betul-betul bersih dan profesional di bidangnya yang dia akan kerjakan," ucap Syarif di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK RI, Jakarta, Senin (14/10).
(dhf/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER