
Polri Soal 2 Polwan Terlibat Terorisme: Kami Sudah Disusupi
CNN Indonesia | Rabu, 16/10/2019 19:29 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri mengakui dua polisi wanita (polwan) ditangkap karena diduga terlibat aksi terorisme. Penangkapan itu menunjukkan bahwa institusi Polri telah disusupi jaringan teroris.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jendral M. Iqbal mengatakan pihaknya segera melakukan introspeksi internal terkait kondisi tersebut.
"Pasca-ditangkapnya Abu Rara di Pandeglang ada 36 orang kami tangkap, termasuk 2 polwan, polri intropeksi ke dalam," kata Iqbal di Jakarta Selatan, Rabu (16/9).
"Untuk Polwan, [kami] akan meningkatkan pengawasan internal karena kami sudah disusupi," lanjut dia.
Iqbal menjelaskan ada sejumlah kemungkinan sanksi yang diberikan kepada dua polwan tersebut. Polwan tersebut bisa saja dibina kembali, atau mendapatkan sanksi pemecatan.
Kendati begitu, Iqbal memastikan dua polwan tersebut akan menjalankan sesuai prosedur hukum seperti masyarakat lainnya.
"Bisa kami bina, tapi bisa kita pecat bukan untuk aksi terorisnya. Karena di negara kita aksi terorisme di peradilan walaupun dia teroris kita selesaikan di peradilan," ujarnya.
Iqbal juga memastikan polisi akan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Sementara pemecatan pun tetap bisa dilakukan atas dasar pelanggaran disiplin Polri.
"Kita sangat hebat criminal justice system di negara kita. Asas praduga tak bersalah tetap kita usung. Mereka akan dipecat atas pelanggaran disiplin dan kode etik kepolisian," katanya.
Sebelumnya oknum polwan yang bertugas di Polda Maluku Utara ditangkap Densus 88 Antiteror. Anggota polwan berinisial NOS alias Nesti (23) ini diamankan atas dugaan keterkaitannya dengan jaringan terorisme.
Pada Mei lalu, Bripda Nesti pernah diamankan Kepolisian Jawa Timur di Surabaya lantaran diduga meninggalkan tugas dan menggunakan identitas palsu dalam penerbangan dari Ternate ke Surabaya. Ia kemudian dikirim kembali ke Polda Maluku Utara untuk dibina.
Kapolda Maluku Utara Brigjen Suroto menuturkan, Bripda Nesti sudah sejak awal September lalu kembali meninggalkan tugas tanpa izin atau desersi. Polda pun sudah berusaha mencarinya dengan menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) atas namanya. Pencarian itu tidak membuahkan hasil hingga kemudian Polda mendapat kabar Nesti ditangkap Densus 88 Antiteror.
[Gambas:Video CNN] (ctr/pmg)
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jendral M. Iqbal mengatakan pihaknya segera melakukan introspeksi internal terkait kondisi tersebut.
"Pasca-ditangkapnya Abu Rara di Pandeglang ada 36 orang kami tangkap, termasuk 2 polwan, polri intropeksi ke dalam," kata Iqbal di Jakarta Selatan, Rabu (16/9).
"Untuk Polwan, [kami] akan meningkatkan pengawasan internal karena kami sudah disusupi," lanjut dia.
Iqbal menjelaskan ada sejumlah kemungkinan sanksi yang diberikan kepada dua polwan tersebut. Polwan tersebut bisa saja dibina kembali, atau mendapatkan sanksi pemecatan.
Kendati begitu, Iqbal memastikan dua polwan tersebut akan menjalankan sesuai prosedur hukum seperti masyarakat lainnya.
"Bisa kami bina, tapi bisa kita pecat bukan untuk aksi terorisnya. Karena di negara kita aksi terorisme di peradilan walaupun dia teroris kita selesaikan di peradilan," ujarnya.
Iqbal juga memastikan polisi akan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Sementara pemecatan pun tetap bisa dilakukan atas dasar pelanggaran disiplin Polri.
"Kita sangat hebat criminal justice system di negara kita. Asas praduga tak bersalah tetap kita usung. Mereka akan dipecat atas pelanggaran disiplin dan kode etik kepolisian," katanya.
Sebelumnya oknum polwan yang bertugas di Polda Maluku Utara ditangkap Densus 88 Antiteror. Anggota polwan berinisial NOS alias Nesti (23) ini diamankan atas dugaan keterkaitannya dengan jaringan terorisme.
Pada Mei lalu, Bripda Nesti pernah diamankan Kepolisian Jawa Timur di Surabaya lantaran diduga meninggalkan tugas dan menggunakan identitas palsu dalam penerbangan dari Ternate ke Surabaya. Ia kemudian dikirim kembali ke Polda Maluku Utara untuk dibina.
Kapolda Maluku Utara Brigjen Suroto menuturkan, Bripda Nesti sudah sejak awal September lalu kembali meninggalkan tugas tanpa izin atau desersi. Polda pun sudah berusaha mencarinya dengan menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) atas namanya. Pencarian itu tidak membuahkan hasil hingga kemudian Polda mendapat kabar Nesti ditangkap Densus 88 Antiteror.
[Gambas:Video CNN] (ctr/pmg)
ARTIKEL TERKAIT

Densus Tangkap 2 Terduga Teroris Hendak Beraksi di Bandung
Nasional 1 bulan yang lalu
YLBHI Sebut Periode Kedua Jokowi Makin Kelam bagi Demokrasi
Nasional 1 bulan yang lalu
Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris Pascainsiden Wiranto
Nasional 1 bulan yang lalu
Pecat Polwan Malut, Polri Sebut Bripda Nesti 'Pengantin' JAD
Nasional 1 bulan yang lalu
Polri Sebut Penusuk Wiranto Berharap Ditangkap dan Ditembak
Nasional 1 bulan yang lalu
Percakapan Abu Rara dan Istri Jelang Penusukan Wiranto
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Prabowo Temui Menhan Australia, Bahas Kerja Sama Militer
Internasional • 06 December 2019 11:54
Pelaku Teror London Ingin Bangun Sekolah Khusus Teroris
Internasional • 30 November 2019 12:20
VIDEO: Detik-detik Penikaman di London Bridge
Internasional • 30 November 2019 10:56
Australia Vonis 3 Terdakwa Terorisme Lebih dari 20 Tahun Bui
Internasional • 30 November 2019 05:20
TERPOPULER

Airlangga Tunjuk Bamsoet Jadi Wakil Ketua Umum Golkar
Nasional • 1 jam yang lalu
PA 212 Akan Demo Tuntut Sukmawati-Muwafiq Diadili
Nasional 3 jam yang lalu
Rizieq Shihab Bahas Gus Muwafiq dan Potensi Pemurtadan Massal
Nasional 59 menit yang lalu