Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyatakan tokoh Persaudaraan Alumni (PA) 212
Eggi Sudjana mengenal SH, salah satu tersangka perencanaan peledakan
bom ketapel saat
pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
SH termasuk salah satu tersangka yang tergabung dalam grup
WhatsApp berinisial 'F' berisi percakapan tentang informasi bohong atau hoaks yang diungkap polisi.
"Ya SH dan Eggi saling mengenal," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi, Selasa (22/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suyudi mengatakan hubungan keduanya yang saling kenal membuat Eggi dimasukkan ke dalam grup
WhatsApp tersebut. Dari pengakuan Eggi, ia sekadar dimasukkan dalam grup
WhatsApp.
"Keterangan yang bersangkutan (Eggi) dimasukkan dalam grup," ujar Suyudi.
Kasus ini membuat polisi kembali menangkap Eggi setelah sebelumnya penahanan Eggi sempat ditangguhkan. Polisi juga menyita sebuah ponsel saat menggeledah rumah politikus PAN tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menuturkan Eggi dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diminta keterangan terkait keanggotaannya dalam grup
WhatsApp 'F'.
"Ada enam saksi yang diperiksa, termasuk pak Eggi Sudjana," kata Argo.
Menurut Argo, Eggi pernah diajak untuk ikut serta dalam perencanaan bom ketapel itu. Namun Eggi disebut tak memberi respons atas ajakan tersebut.
"Beliau ditawari dalam
japri-nya dikatakan bahwa mau buat bom nitrogen mau nyumbang tidak, tapi beliau tidak respons, makanya yang kita ajak ke PMJ untuk dimintai keterangan," tutur Argo.
Polisi telah memulangkan Eggi setelah diperiksa sebagai saksi.
[Gambas:Video CNN]Polda Metro Jaya sebelumnya menangkap enam tersangka kasus perencanaan peledakan dengan 'bom ketapel' saat pelantikan presiden-wakil presiden. Enam tersangka berinisial SH, E, FAB, RH, HRS, dan PSM merencanakan pelemparan 'bom ketapel' ke Gedung DPR yang menjadi lokasi pelantikan.
Keenam tersangka itu tergabung dalam sebuah grup
WhastApp yang berinisial 'F' yang dibentuk oleh tersangka SH. Anggota grup
WhatsApp itu berjumlah 123 orang
(dis/wis)