Wakil Menag: Tak Ada Niat Kaitkan Cadar dengan Radikalisme

CNN Indonesia
Kamis, 07 Nov 2019 22:59 WIB
Wakil Menag Zainut Tauhid mengatakan Menag tak berniat mengaitkan penggunaan cadar dan celana cingkrang dengan radikalisme. Dia meminta polemik ini diakhiri.
Wakil Menag Zainut Tauhid mengatakan Menag tak berniat mengaitkan penggunaan cadar dan celana cingkrang dengan radikalisme. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi membela Menteri Agama Fachrul Razi terkait polemik pelarangan cadar dan celana cingkrang dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI.

Zainut mengatakan Fachrul tak berniat mengaitkan penggunaan cadar dan celana cingkrang dengan paham radikalisme. Dia menilai ada kesalahpahaman saat wacana itu dilempar ke publik.


"Sesungguhnya sama sekali tidak dimaksud oleh Bapak Menteri itu ada satu kaitan antara radikalisme dengan apakah itu yang disebut cadar, yang disebut dengan celana cingkrang," kata Zainut dalam rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zainut meminta perdebatan diakhiri karena hanya kesalahpahaman. Menurut Wakil Ketua MUI tersebut tak ada kaitan antara gaya berbusana seperti itu dengan paham radikal.

Dia mengklaim pelarangan gaya busana itu semula hanya akan diterapkan untuk ASN di lingkungan instansi pemerintah. Tak ada rencana penerapan di luar lembaga negara.

Untuk menghindari perdebatan lanjutan di masyarakat, kata Zainut, Kemenag membatasi radikalisme menjadi tiga poin. Zainut menyebut radikalisme adalah paham yang mencederai nilai kemanusiaan, paham yang mencederai nilai hasil kesepakatan bersama, dan paham intoleran.


Zainut berkata tak ada satu orang pun yang sepakat terhadap paham radikal, sehingga ia mengajak semua pihak untuk bersama memerangi radikalisme.

"Radikalisme, ekstremisme, dan terorisme harus kita lawan bersama-sama. Saya kira kita semuanya sepakat, yang duduk di sini semuanya sepakat ya," ucap Zainut.

Sebelumnya, penggunaan cadar kembali menjadi polemik karena pernyataan Fachrul. Ia sempat mewacanakan untuk mengatur pelarangan cadar di instansi pemerintah lewat peraturan menteri.

"Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan. Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu," tutur Fachrul dalam Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid di Hotel Best Western, Jakarta, Rabu (30/10).


[Gambas:Video CNN] (dhf/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER