Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah
DKI Jakarta Saefullah mengatakan Gubernur Anies Baswedan sudah mengingatkan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk tidak main-main dalam menyusun rencana penggunaan anggaran. Setidaknya, kata Saefullah, Anies sudah dua kali mengingatkan SKPD untuk membenahi rencana penggunaan
anggaran yang sudah dibuat.
"Gubernur sudah 2 kali mengingatkan secara keras kepada SKPD untuk tidak berbuat aneh aneh sebelum kejadian ini sudah saya ingatkan pak tolong arahkan SKPD sudah diarahkan oleh beliau," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/11).
Saefullah mengungkapkan para SKPD harus menjalankan anggaran sesuai dengan tugas Pengguna Anggaran (PA) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Para pegawai, kata Saefullah juga harus bisa mempertanggungjawabkan anggaran yang sudah dirancang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serta PPTK yang bertanggung jawab atas akuntabilitas dari uang tersebut itu sudah diingatkan jangan buat kegiatan yang aneh aneh. Gubernur sudah memberikan pengarahan yang tegas di 2 kesempatan khusus untuk APBD ini," katanya.
Salah satunya, tutur Saefullah, video Anies sedang mengingatkan kepada para bawahannya soal anggaran itu yang bisa dilihat di akun Youtube resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Akun tersebut mengunggah video Anies yang membuka satu per satu anggaran di depan jajarannya pada rapat bertanggal 23 Oktober 2019.
Beberapa di antaranya adalah anggaran kertas dan tinta yang menyentuh angka ratusan miliar.
"Beli kertas Rp213 miliar tinta Rp400 miliar,
What's going on bapak ibu? Apa yang sedang terjadi ini?" kata Anies dalam video tersebut.
Tak hanya kertas dan tinta, Anies juga menyatakan keheranannya mengenai anggaran stabilo, penghapus, juga kalkulator di dalam rapat internal tersebut. Menurut Anies, dengan anggaran miliaran rupiah itu sama saja DKI menyumbang ke pabrik pembuat alat tulis setiap tahunnya.
"Kalau stabilo segala macam Ini dahsyat. Kita menyumbang ke pabrik stabilo boss Rp3,7 miliar, laser pointer Rp5,9 miliar, penghapus Rp31 M dan kalkulator. Emang kita enggak punya kalkulator?" ujar Anies.
[Gambas:Video CNN]Ia akhirnya mengajak jajarannya untuk menghentikan kebiasaan menaikkan anggaran tersebut. Anies pun sudah menduga, penaikan anggaran teesebut akan menjadi bahan pembicaraan di media yang tidak bisa dijelaskan oleh pegawai sendiri.
Sebelumnya DKI berpolemik mengenai sejumlah anggaran. Beberapa di antaranya adalah anggaran lem aibon sebesar Rp82,8 miliar dan pulpen sebesar Rp123 miliar.
Anies berdalih sudah diam-diam menyisir anggaran. Namun ia enggan menjelaskan kepada publik karen atak ingin membuat kegaduhan.
(ctr/kid)