
Paloh Sebut NasDem Bersyukur Koalisi Pemerintahan Jokowi
CNN Indonesia | Jumat, 08/11/2019 23:11 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut partainya bersyukur berada dalam koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pada periode ini. Menurut dia, dukungan itu memudahkan NasDem menawarkan gagasan politik partainya kepada masyarakat.
Paloh mengatakan berada dalam koalisi pendukung Jokowi sudah memiliki banyak tantangan, apalagi jika pihaknya berada di luar pemerintah dan menegaskan diri sebagai oposisi.
"Dengan keberadaan dukungan yang kita berikan kepada Presiden Jokowi dan pak Ma'ruf Amin ini memudahkan pikiran-pikiran political gagasan kita untuk bisa kita tawarkan dari waktu ke waktu kepada masyarakat, kan," kata Paloh kepada wartawan setelah memberikan sambutan dalam Kongres ke-2 partai di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).
Ia pun merasa belakangan ini terdapat sejumlah lemparan kecurigaan dan sinisme terhadap partainya setelah mereka melakukan sejumlah safari politik ke partai-partai, apalagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Yang mencurigai NasDem ya kita gak tahu, tapi pasti ada bagaikan angin yang terasa di tangan saya nggak bisa tangkap dia, nggak terlihat tapi ada perasaan saja," jelasnya.
Dalam pidatonya, Paloh menyindir terdapat partai yang mengaku pancasilais, padahal tidak menanamkan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Namun, dirinya enggan membeberkan partai mana yang ia maksudkan.
Ia kembali menyindir, partai-partai yang marah terhadapnya itu yang kurang pancasilais. Partai yang tidak pancasilais, kata dia, adalah partai yang melanggar norma-norma dalam Pancasila.
"Jadi kalau ada partai kita yang bawa marah aja, nah dia kurang pancasilais. Kan ada juga ada marah, senyum boleh," imbuh dia.
Saat Paloh membacakan pidato, sempat terdengar peserta berteriak oposisi. Namun, Paloh menilai hal itu terjadi secara spontan saat pidato yang dibacakan menyinggung hal tersebut.
"Ah, mereka barangkali, itu kemurnian yang ada di otak pikiran mereka, walaupun nanti kita bilang ngapain kau oposisi, bodoh sekali," pungkasnya.
Untuk diketahui, NasDem menggelar Kongres ke-2 di JiExpo, Kemayoran, Jakarta pada 8-11 November. Kongres dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum Surya Paloh.
Agenda Kongres yakni menyusun pengurus DPP dan menyusun program-program NasDem untuk 5 tahun ke depan. Sejauh ini, sejumlah pengurus menyebut Surya Paloh sangat berpotensi kembali menjabat sebagai Ketua Umum.
NasDem mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Kongres. Mantan Mendikbud itu bahkan diberi waktu memberi sambutan pada hari pembukaan kongres.
Anies menyampaikan beberapa hal. Salah satunya tentang kaitan antara persatuan dan pemerataan ekonomi. Menurutnya, persatuan akan menghadapi kendala jika ketimpangan ekonomi masih ada di masyarakat Indonesia.
(mjo/fea)
Paloh mengatakan berada dalam koalisi pendukung Jokowi sudah memiliki banyak tantangan, apalagi jika pihaknya berada di luar pemerintah dan menegaskan diri sebagai oposisi.
"Dengan keberadaan dukungan yang kita berikan kepada Presiden Jokowi dan pak Ma'ruf Amin ini memudahkan pikiran-pikiran political gagasan kita untuk bisa kita tawarkan dari waktu ke waktu kepada masyarakat, kan," kata Paloh kepada wartawan setelah memberikan sambutan dalam Kongres ke-2 partai di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).
"Yang mencurigai NasDem ya kita gak tahu, tapi pasti ada bagaikan angin yang terasa di tangan saya nggak bisa tangkap dia, nggak terlihat tapi ada perasaan saja," jelasnya.
Dalam pidatonya, Paloh menyindir terdapat partai yang mengaku pancasilais, padahal tidak menanamkan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Namun, dirinya enggan membeberkan partai mana yang ia maksudkan.
Ia kembali menyindir, partai-partai yang marah terhadapnya itu yang kurang pancasilais. Partai yang tidak pancasilais, kata dia, adalah partai yang melanggar norma-norma dalam Pancasila.
"Jadi kalau ada partai kita yang bawa marah aja, nah dia kurang pancasilais. Kan ada juga ada marah, senyum boleh," imbuh dia.
Saat Paloh membacakan pidato, sempat terdengar peserta berteriak oposisi. Namun, Paloh menilai hal itu terjadi secara spontan saat pidato yang dibacakan menyinggung hal tersebut.
"Ah, mereka barangkali, itu kemurnian yang ada di otak pikiran mereka, walaupun nanti kita bilang ngapain kau oposisi, bodoh sekali," pungkasnya.
Agenda Kongres yakni menyusun pengurus DPP dan menyusun program-program NasDem untuk 5 tahun ke depan. Sejauh ini, sejumlah pengurus menyebut Surya Paloh sangat berpotensi kembali menjabat sebagai Ketua Umum.
NasDem mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Kongres. Mantan Mendikbud itu bahkan diberi waktu memberi sambutan pada hari pembukaan kongres.
Anies menyampaikan beberapa hal. Salah satunya tentang kaitan antara persatuan dan pemerataan ekonomi. Menurutnya, persatuan akan menghadapi kendala jika ketimpangan ekonomi masih ada di masyarakat Indonesia.
ARTIKEL TERKAIT

Paloh Ungkap Alasan Tak Undang Jokowi Tapi Hadirkan Anies
Nasional 1 bulan yang lalu
Pertemuan Paloh-PKS, PDIP Ingatkan Konsistensi Partai Koalisi
Nasional 1 bulan yang lalu
Jokowi soal Wakil Panglima TNI: Polri Saja Ada Wakapolri
Nasional 1 bulan yang lalu
Surya Paloh Beberkan Sikap Politik NasDem dalam Kongres
Nasional 1 bulan yang lalu
Kubu Bamsoet Yakin Tak Ada Restu Jokowi untuk Caketum Golkar
Nasional 1 bulan yang lalu
Anies Kenang Deklarasi Nasional Demokrat Bersama Surya Paloh
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Menkop Teten Pastikan RI Tak Impor Cangkul Tahun Depan
Ekonomi • 15 December 2019 09:20
Pembisik Jokowi Janji Tak Manfaatkan Jabatan Demi Bisnis
Ekonomi • 13 December 2019 20:29
Tahir, Orang Kaya ke-7 di RI jadi 'Penasihat' Jokowi
Ekonomi • 13 December 2019 16:09
Ratu Kosmetik Putri Kuswisnu Wardani Jadi Pembisik Jokowi
Ekonomi • 13 December 2019 15:58
TERPOPULER

Mengenal Teknik Serangga Mandul Batan yang Bisa Cegah DBD
Nasional • 17 jam yang lalu
Klaim Tak Ada Lagi Dualisme, PPP Bahas Soal Nabi Palsu
Nasional 1 jam yang lalu
Rumah Ambruk akibat Proyek Saluran Air DKI Akan Diperbaiki
Nasional 3 jam yang lalu