Surabaya, CNN Indonesia -- Momen Peringatan
Hari Pahlawan Nasional, Minggu (10/11), dimanfaatkan Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa untuk mengusulkan nama Presiden keempat Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai
pahlawan nasional baru.
Usulan itu pun telah disampaikan Khofifah kepada Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP). Selain nama Gus Dur, ada pula nama Raden Trunojoyo, seorang tokoh asal Madura, Jatim.
"Ke tim TP2GP dan tim dewan gelar, saya menyampaikan kami masih punya banyak tokoh, yang kita berharap dapat anugerah gelar pahlawan, ada Gus Dur, ada Trunojoyo," kata Khofifah usai upacara Hari Pahlawan, di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usulan tersebut disampaikan menyusul penetapan seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Jawa Timur, KH Masykur sebagai pahlawan nasional, oleh Presiden Joko Widodo.
 Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. AFP PHOTO/Sonny TUMBELAKA) |
KH Masykur merupakan anggota BPUPKI dan aktif sebagai pejuang kemerdekaan kala itu. Ia berjuang lewat laskar santri Hizbullah. Setelahnya, Kiai Masykur menjadi laskar Kiai Sabilillah. Ia juga pernah menjabat sebagai menteri Agama.
Bagi Khofifah, anugerah tersebut menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki banyak tokoh pejuang karena letak geografisnya yang tak terhindarkan sebagai medan perjuangan.
"Area pergerakan di Jawa Timur itu memang dari dulu menjadi bagian penentu bagaimana sebetulnya memperoleh kemerdekaan dan mempertahankannya. Itu semangat dari Jawa Timur, terutama Surabaya itu," ujarnya.
Maka itu, Khofifah pun berpesan kepada generasi muda Jatim, bisa menjaga betul kemerdekaan yang telah diwariskan pendahulu dengan menjadi pahlawan di massa kini, yang mau menjaga kelestarian alam dan meneguhkan NKRI.
"Kata Gusdur, hidup harus siap berjuang, tiap perjuangan membutuhkan pengorbanan. Setiap pengorbanan besar pahalanya, jadi ending-nya adalah pahala yang besar dari setiap pengorbanan," kata dia.
(frd/gil)