Jakarta, CNN Indonesia --
Gempa magnitudo 5,1 mengguncang wilayah
Ambon dan sekitarnya pada Selasa (12/11) sore. BMKG mencatat gempa terjadi pada pukul 17.10 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebut gempa tidak berpotensi tsunami.
"Diharapkan masyarakat tidak panik dan mendengarkan informasi dari BMKG atau BPBD," ujar Agus, Selasa (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu BMKG mencatat Jenis gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.
"Episenter terletak pada koordinat 3.49 LS dan 128.35 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 29 km arah Timur Laut Kota Ambon, pada kedalaman 10 km," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono
, Selasa (12/11).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar (
strike slip ). Guncangan gempa disebut Daryono dirasakan di daerah Ambon dan Kairato pada skalai intensitas IV MMI.
"IV MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak. Banyak warga Ambon berhamburan lari keluar rumah akibat adanya guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba ini," katanya.
Daryono mengatakan hasil permodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami.
"Gempa ini masih merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa susulan yang terjadi di Ambon. Sejak 26 September 2019 telah tercatat aktivitas gempa susulan sebanyak 2.140 kali kejadian," tuturnya.
Hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku.
(tim/asa)