
Densus 88 Geledah 3 Rumah di Belawan Terkait Bom di Medan
CNN Indonesia | Jumat, 15/11/2019 22:18 WIB

Medan, CNN Indonesia -- Petugas gabungan dari Polda Sumut, Polrestabes Medan dan Densus 88 menggeledah sebuah rumah yang dijadikan tempat pengajian di Jalan Tambak, Kelurahan Canang Kering, Kecamatan Medan Belawan, Jumat (15/11) petang. Diduga jemaah pengajian itu terkait dengan aksi teror bom di Mapolrestabes Medan.
Rumah yang digeledah itu merupakan rumah Syarif yang tinggal bersama istrinya, Ainun, dan dua anaknya. Pasangan suami istri itu sudah menempati rumah itu selama lima tahun.
Rumah tersebut berada persis di samping rumah A dan F yang telah diboyong petugas. Tim Inafis dan Labfor juga terlibat dalam penggeledahan ini. Penggeledahan itu menarik perhatian warga. Mereka datang ingin melihat kondisi rumah itu saat didatangi sejumlah petugas.
Salah seorang warga sekitar, Djuhadi (75) mengatakan selama ini, rumah itu sering digelar pengajian dengan sekitar sepuluh atau dua puluh orang yang ikut pengajian. Namun pengajian digelar tertutup. Tamu yang ikut pengajian adalah orang luar, bukan warga sekitar.
"Sebelumnya dia juga tinggal bersama mertuanya Iwan dan abang iparnya, Khairuddin. Mereka satu pengajian tapi dua bulan lalu mereka berdua sudah pergi ke Bengkulu," katanya.
Aktivitas 'pengajian' itu sudah berlangsung sejak empat tahun silam. Namun warga tak satupun tahu apa saja yang dibahas selama pengajian itu.
"Kami di sini tak ada yang tahu pengajiannya apa. Gimana, orang tertutup. Pintunya itu ditutup," jelasnya.
Aktivitas tersebut membuat warga resah. Apalagi belakangan keluarga itu semakin tertutup dan enggan bersosialisasi dengan warga sekitar.
Warga pun melarang penghuni rumah itu untuk beribadah di masjid yang tak jauh dari rumah tersebut. Sebab menurut warga, pengajian yang digelar keluarga itu sudah tak lazim.
"Karena sudah lain pengajiannya. Orang di sini sudah dianggapnya tak ada saja. Di luar kelompok itu dianggapnya kafir," katanya.
Bahkan saat Lebaran, pasutri itu beribadah di tempat lain.
[Gambas:Video CNN]
Menurutnya, Syafri dulunya bekerja sebagai penjaga keamanan di Ujung Baru, Belawan. Namun pria itu dipecat karena tak mau menghormat pada bendera.
"Dipecat dia karena tak mau hormat bendera. Adalah beberapa bulan lalu dipecatnya," katanya.
Terakhir kali dia melihat Syarif pada Rabu (13/11) sore setelah peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
Penggeledahan yang dilakukan aparat gabungan tak hanya di rumah Syarif dan Ainun saja. Di Jalan Tambak ada dua rumah lainnya yang juga digeledah.
Rumah-rumah yang digeledah itu diduga merupakan teman pengajian pelaku, Rabbial Muslim Nasution. Beberapa jam setelah penggeledangan, seorang perempuan digelandang petugas.
Lurah Sicanang, Zulkifli mengatakan ada tiga rumah yang digeledah petugas, yakni rumah Syafri, Anto dan Aris. Belum jelas keterkaitan mereka dengan kasus bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan.
Informasi yang beredar, mereka diduga teman pengajian Rabbial Muslim Nasution.
"Polisi tidak menjelaskan barang-barang apa saja yang dibawa. Saya hanya mendampingi. Bukan ranah saya untuk bicara," ungkapnya. (fnr/ayp)
Rumah yang digeledah itu merupakan rumah Syarif yang tinggal bersama istrinya, Ainun, dan dua anaknya. Pasangan suami istri itu sudah menempati rumah itu selama lima tahun.
Rumah tersebut berada persis di samping rumah A dan F yang telah diboyong petugas. Tim Inafis dan Labfor juga terlibat dalam penggeledahan ini. Penggeledahan itu menarik perhatian warga. Mereka datang ingin melihat kondisi rumah itu saat didatangi sejumlah petugas.
Salah seorang warga sekitar, Djuhadi (75) mengatakan selama ini, rumah itu sering digelar pengajian dengan sekitar sepuluh atau dua puluh orang yang ikut pengajian. Namun pengajian digelar tertutup. Tamu yang ikut pengajian adalah orang luar, bukan warga sekitar.
"Sebelumnya dia juga tinggal bersama mertuanya Iwan dan abang iparnya, Khairuddin. Mereka satu pengajian tapi dua bulan lalu mereka berdua sudah pergi ke Bengkulu," katanya.
Aktivitas 'pengajian' itu sudah berlangsung sejak empat tahun silam. Namun warga tak satupun tahu apa saja yang dibahas selama pengajian itu.
"Kami di sini tak ada yang tahu pengajiannya apa. Gimana, orang tertutup. Pintunya itu ditutup," jelasnya.
Aktivitas tersebut membuat warga resah. Apalagi belakangan keluarga itu semakin tertutup dan enggan bersosialisasi dengan warga sekitar.
Warga pun melarang penghuni rumah itu untuk beribadah di masjid yang tak jauh dari rumah tersebut. Sebab menurut warga, pengajian yang digelar keluarga itu sudah tak lazim.
"Karena sudah lain pengajiannya. Orang di sini sudah dianggapnya tak ada saja. Di luar kelompok itu dianggapnya kafir," katanya.
Bahkan saat Lebaran, pasutri itu beribadah di tempat lain.
[Gambas:Video CNN]
Menurutnya, Syafri dulunya bekerja sebagai penjaga keamanan di Ujung Baru, Belawan. Namun pria itu dipecat karena tak mau menghormat pada bendera.
"Dipecat dia karena tak mau hormat bendera. Adalah beberapa bulan lalu dipecatnya," katanya.
Terakhir kali dia melihat Syarif pada Rabu (13/11) sore setelah peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
Penggeledahan yang dilakukan aparat gabungan tak hanya di rumah Syarif dan Ainun saja. Di Jalan Tambak ada dua rumah lainnya yang juga digeledah.
Rumah-rumah yang digeledah itu diduga merupakan teman pengajian pelaku, Rabbial Muslim Nasution. Beberapa jam setelah penggeledangan, seorang perempuan digelandang petugas.
Lurah Sicanang, Zulkifli mengatakan ada tiga rumah yang digeledah petugas, yakni rumah Syafri, Anto dan Aris. Belum jelas keterkaitan mereka dengan kasus bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan.
Informasi yang beredar, mereka diduga teman pengajian Rabbial Muslim Nasution.
"Polisi tidak menjelaskan barang-barang apa saja yang dibawa. Saya hanya mendampingi. Bukan ranah saya untuk bicara," ungkapnya. (fnr/ayp)
ARTIKEL TERKAIT

Polisi Amankan Kakak-Adik Diduga Perakit Bom Medan
Nasional 1 bulan yang lalu
Krakatau Steel: Terduga Teroris yang Ditangkap Bukan Petinggi
Nasional 1 bulan yang lalu
Polisi Korban Bom Medan Naik Pangkat, 12 Orang Ditangkap
Nasional 1 bulan yang lalu
Bom Medan, Cap Polisi sebagai 'Thagut' di Benak Pelaku
Nasional 1 bulan yang lalu
Kerap Temui Napi, Istri Pelaku Bom Medan Rencana Aksi di Bali
Nasional 1 bulan yang lalu
Polisi Dua Kali Geledah Rumah Guru Mengaji Terkait Bom Medan
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Ojol Khawatir Pendapatan Turun Usai Bom Mapolrestabes Medan
Teknologi • 14 November 2019 06:51
Melihat Foto Ledakan Bom Medan yang Tersebar Bisa Picu Trauma
Gaya Hidup • 13 November 2019 15:07
Perusahaan Ojol Siap Bantu Penyelidikan Bom Bunuh Diri Medan
Teknologi • 13 November 2019 14:10
Respons Perusahaan Soal Bom Bunuh Diri Medan Diduga Ojol
Teknologi • 13 November 2019 11:16
TERPOPULER

FPI Protes Keras Anies soal Penghargaan Diskotek dan Izin DWP
Nasional • 2 jam yang lalu
FPI Minta Anies Cerdas dan Kreatif soal DWP dan Diskotek
Nasional 1 jam yang lalu
Mengenal Teknik Serangga Mandul Batan yang Bisa Cegah DBD
Nasional 14 jam yang lalu