
Polisi: 26 Terduga Teroris Tak Hafal Pancasila-Indonesia Raya
CNN Indonesia | Senin, 18/11/2019 21:43 WIB

Medan, CNN Indonesia -- Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan 26 terduga teroris yang ditangkap tidak bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan tidak mampu menyebutkan sila-sila Pancasila.
Sebanyak 26 terduga teroris itu terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan ditangkap di Sumut usai terjadi peledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
"Sebagian tadi saya cek di tahanan ada yang menyesal ikut kelompok itu (JAD). Tapi ya itu semua apakah karena strategi. Tapi rata-rata saat saya suruh nyanyi Indonesia Raya, mereka tidak bisa, disuruh Pancasila enggak hapal," tutur Agus, Senin (18/11).
"Saya tanya cinta Indonesia? Mereka diam saja, kalau enggak cinta keluar saja dari Indonesia. Saya bilang gitu," lanjutnya.
Menurut Agus, 26 terduga teroris itu telah berbaiat kepada ISIS seperti anggota JAD pada umumnya. Mereka juga memiliki kemampuan merakit bom hingga merekrut anggota baru.
Agus yakin mereka berada dalam kelompok dengan jumlah anggota yang besar.
"Mereka berbaiat kepada ISIS baik kepada Abu Bakar al-Baghdadi maupun penggantinya, mereka ingin menunjukkan eksistensinya," imbuh Agus.
RMN melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada pukul 08.45 WIB, Rabu lalu (13/11). Dia tewas seketika.
Sementara enam orang lainnya terluka. Mereka terdiri dari empat petugas kepolisian, satu pegawai lepas, dan satu warga sipil. Tidak ada korban jiwa selain RMN yang meledakkan bom bunuh diri.
Bom itu juga mengakibatkan sejumlah kendaraan rusak. Tiga di antaranya kendaraan dinas dan satu kendaraan pribadi.
[Gambas:Video CNN]
Setelah terjadi bom bunuh diri, Kepolisian bergerak menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa wilayah. Ada 26 terduga teroris yang ditangkap di Sumatera Utara. Jika ditotal, ada 46 terduga teroris yang ditangkap di berbagai wilayah.
Polisi juga mengamankan istri serta mertua pelaku. Kepolisian menduga RMN terpapar radikalisme dari istrinya.
(FNR/asa)
Sebanyak 26 terduga teroris itu terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan ditangkap di Sumut usai terjadi peledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
"Sebagian tadi saya cek di tahanan ada yang menyesal ikut kelompok itu (JAD). Tapi ya itu semua apakah karena strategi. Tapi rata-rata saat saya suruh nyanyi Indonesia Raya, mereka tidak bisa, disuruh Pancasila enggak hapal," tutur Agus, Senin (18/11).
"Saya tanya cinta Indonesia? Mereka diam saja, kalau enggak cinta keluar saja dari Indonesia. Saya bilang gitu," lanjutnya.
Menurut Agus, 26 terduga teroris itu telah berbaiat kepada ISIS seperti anggota JAD pada umumnya. Mereka juga memiliki kemampuan merakit bom hingga merekrut anggota baru.
"Mereka berbaiat kepada ISIS baik kepada Abu Bakar al-Baghdadi maupun penggantinya, mereka ingin menunjukkan eksistensinya," imbuh Agus.
RMN melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada pukul 08.45 WIB, Rabu lalu (13/11). Dia tewas seketika.
Sementara enam orang lainnya terluka. Mereka terdiri dari empat petugas kepolisian, satu pegawai lepas, dan satu warga sipil. Tidak ada korban jiwa selain RMN yang meledakkan bom bunuh diri.
Bom itu juga mengakibatkan sejumlah kendaraan rusak. Tiga di antaranya kendaraan dinas dan satu kendaraan pribadi.
Lihat juga:Polisi Tangkap Guru Ngaji Pelaku Bom Medan |
Setelah terjadi bom bunuh diri, Kepolisian bergerak menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa wilayah. Ada 26 terduga teroris yang ditangkap di Sumatera Utara. Jika ditotal, ada 46 terduga teroris yang ditangkap di berbagai wilayah.
Polisi juga mengamankan istri serta mertua pelaku. Kepolisian menduga RMN terpapar radikalisme dari istrinya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Kasus Bansos, KPK Lacak Perusahaan Penyetor Fee ke Juliari
Nasional • 1 jam yang lalu
DPRD DKI Minta Birokrasi Perpanjangan Sewa Makam Dipangkas
Nasional 1 jam yang lalu
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Perpanjang PPKM Hingga 14 Maret
Nasional 34 menit yang lalu