Satpol PP Bobol Bank DKI Via ATM Rp32 M, Saldo Tetap Utuh
Selasa, 19 Nov 2019 08:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank DKI Jakarta melaporkan kasus dugaan pembobolan ATM ke polisi oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta. Modusnya, mengambil uang hingga Rp32 miliar secara bertahap karena saldo di rekening tak berkurang meski penarikan terus dilakukan.Sebelumnya, Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat membenarkan ada salah satu stafnya berinisial MO yang mendapat panggilan dari Polda Metro Jaya perihal kasus pencucian uang.
Ia menjelaskan kasus itu bermula saat salah satu pegawai tidak tetap di Satpol PP DKI tersebut melakukan penarikan uang di ATM Bersama menggunakan kartu ATM Bank DKI.
Pada percobaan kedua, lanjutnya, MO memasukkan PIN yang benar. Usai penarikan dilakukan, anggota mengetahui bahwa saldonya tidak berkurang dan kembali melakukan transaksi.
"Pertama ambil uang tapi saldo tidak berkurang. Lalu dia coba lagi. Dia orang pasti punya keingintahuan, ada semacam penasaran, maka dia coba lagi," ujar dia.
Ia mengklaim anak buahnya tidak melakukan korupsi ataupun pencucian uang. Menurut informasi, anak buahnya mengambil uang namun saldo tidak berkurang. Kejadian ini menurut pengakuan anak buahnya sudah berlangsung sejak Mei sampai Agustus.
"Sekali lagi saya luruskan tidak ada itu pencucian uang dan korupsi ya. Tetapi mereka ambil uang tapi saldo tidak berkurang. Dan ini menurut pengakuan mereka sudah lama. Bukan dalam sekali ambil sebesar itu, tidak," ungkap Arifin.
Arifin mengatakan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polisi. Ia pun mengaku sudah menyiapkan sanksi jika anggotanya terbukti melakukan pelanggaran hukum.
"Jika nantinya setelah diselidiki oleh Polda ada niat tidak baik maka kami akan siapkan tindakan tegas berupa pemecatan. Ya, tindakan tegasnya itu. Ada itikad nggak baik, dilakukan dengan cara tidak baik akan kami lakukan pemecatan," tutup dia.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mengatakan perlu ada evaluasi manajemen perbankan agar bisa meyakinkan nasabah bahwa bank pemerintah daerah aman.
"Kasus bobolnya uang di Bank DKI menunjukkan sistem perbankan di sana ada yang keliru," cetusnya, dikutip dari Antara.
Senada, Anggota DPRD DKI Jakarta Syarif berharap Bank DKI terbuka kepada publik terhadap persoalan pembobolan itu.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini memastikan bahwa kasus yang terjadi tidak berhubungan dengan dana nasabah bank DKI. Ia pun menegaskan bahwa operasional bank DKI berjalan dengan normal.
Ia juga mengungkapkan sejak awal sudah melaporkan kasus ini ke pihak yang berwenang.
"Layanan dan kegiatan operasional perbankan tetap berjalan dengan normal. Atas permasalahan ini, sejak awal kami sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait," ucapnya.
"Bank DKI menjamin keamanan dana nasabah," imbuh dia. (ctr/arh)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Dokter Autopsi Perkirakan Juliana Marins Tewas 20 Menit Setelah Jatuh
Nasional • 1 jam yang laluPeradangan Kulit, Jokowi Mengaku Baik-baik saja dan Sedang Pemulihan
Nasional • 1 jam yang laluDaftar Jalan di Jakarta Ditutup saat Kunjungan PM Anwar Ibrahim
Nasional • 1 jam yang laluBagaimana Jika Indonesia Digempur Rudal Iran?
Nasional • 33 menit yang laluLisa Mariana Digugat Balik RK, Diminta Ganti Rugi Rp105 Miliar
Nasional • 2 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK