Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212)
Slamet Maarif menyatakan kekecewaan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) yang sempat ingin membatalkan ceramah ustaz
Abdul Somad (UAS) secara sepihak.
KPK sebelumnya mengundang UAS untuk berceramah di Kantor KPK pada Selasa (19/11). Namun Pimpinan KPK sempat ingin membatalkan undangan ceramah tersebut dengan alasan UAS sempat memicu kontroversi di publik.
"Saya menyayangkan kalau beliau diundang kemudian ditolak. Kalau sudah diundang, berarti risiko yang mengundang. Beliau (UAS) hanya menerima undangan dan melaksanakan kewajiban," kata Slamet saat ditemui di Kantor DPP FPI, Jakarta, Kamis (21/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menyinggung adab menerima tamu yang diterapkan KPK. Dia menuturkan KPK sudah tak menghormati UAS dengan ingin membatalkannya.
Dia menyampaikan seharusnya KPK menunjukkan adab sebagai tuan rumah dengan konsisten saat mengundang UAS sebagai pengisi acara. Sebab UAS sudah menyempatkan waktu khusus untuk KPK.
"Kalau memang diundang ya layani, dihormati, itu etika apalagi beliau seorang ulama, harus dimuliakan," ucap pria yang juga Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) itu.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengungkapkan pimpinan KPK sempat mencegah kehadiran Abdul Somad mengisi materi ceramah di lembaganya. Agus mengklarifikasi kehadiran pendakwah asal Riau itu bukan diundang secara kelembagaan.
[Gambas:Video CNN]"Jadi ada beberapa staf yang pada waktu itu kajian zuhur mengundang ustaz Somad. Bahkan sebelumnya, malamnya diberitahu, sebetulnya pimpinan sudah mencegah," kata Agus saat ditemui di Kantor Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (20/11).
"Bukan mencegah kapasitas ustaz Abdul Somad, tapi kan beberapa waktu lalu pernah ada kontroversi ya mengenai beliau," ucapnya melanjutkan.
(dhf/asa)