Jakarta, CNN Indonesia --
Staf Khusus Presiden
Joko Widodo bidang sosial,
Diaz Hendropriyono, membantah bakal menerima gaji Rp51 juta. Para stafsus Jokowi sebelumnya disebut bakal menerima gaji Rp51 juta.
"Enggak segede itu saya rasa, enggak ada segede itu," ujar Diaz di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (26/11).
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu mengklaim gaji yang diterima sebagai stafsus lebih kecil. Selama menjabat sebagai stafsus di periode pertama pemerintahan Jokowi, Diaz juga mengaku gaji yang diterima tak sampai Rp51 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lebih kecil, lah, yang saya terima enggak segitu," katanya.
Diaz juga menampik tudingan bahwa stafsus tak bekerja penuh atau
full time. Terlebih tujuh stafsus milenial yang ditunjuk Jokowi belakangan juga memiliki pekerjaan lain.
Berdasarkan pengalamannya, Diaz mengatakan stafsus tetap bekerja penuh waktu.
"Selama ini saya jadi staf khusus Pak Jokowi selama tiga tahun terakhir, tidak ada yang namanya kerja
part time, yang staf khusus berdasarkan Keppres ya
full time," ucap Diaz.
Presiden Jokowi pekan lalu merekrut tujuh stafsus dari kalangan milenial. Semua usia para stafsus milenial Jokowi itu berada di bawah 40 tahun. Namun ada pula stafsus lama yang kembali terpilih, termasuk Diaz.
Jokowi mengatakan untuk tujuh stafsus yang berasal dari kalangan milenial tak perlu setiap hari datang ke Istana.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan tujuh stafsus ini menjadi teman diskusi, harian, mingguan, atau bulanan dalam memberikan gagasan segar dan inovatif.
Ketujuh stafsus milenial itu antara lain Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara (29), CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung (23), CEO Amarta Andi Taufan Garuda Putra (32).
Kemudian Perumus Pergerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi (36), Pemuda asal Papua Gracia Billy Mambrasar (31), Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia (32), dan mantan Ketua Umum PMII Aminuddin Ma'rufruf (33).
(psp/wis)