
Stafsus Jokowi Minta Maaf Singgung Kubu Sebelah Megap-megap
CNN Indonesia | Minggu, 01/12/2019 12:59 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo, Billy Mambrasar meminta maaf kepada publik karena telah memicu polemik lewat cuitannya di Twitter dengan menyinggung kalimat 'kubu sebelah megap-megap'.
Billy menyadari pernyataannya di media sosial tersebut telah menimbulkan kontroversi.
"Saya pertama memohon maaf atas kesalahpahaman yang muncul karena salah satu cuitan saya yang menggunakan kata yang menimbulkan multitafsir, yaitu kata: 'kubu'," tulisnya.
[Gambas:Twitter]
Billy sudah menghapus cuitan yang membuat polemik di masyarakat. Dalam cuitan yang sudah dihapus tersebut, Billy pada intinya bermaksud menyampaikan kegiatan kerja yang baru dia jalani.
"Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap). Lalu mendesign kartu Pra-kerja di Jakarta. Lalu saya ke Pulau Damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda. Untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan," tulisnya.
Billy mengaku tak bermaksud berpihak pada kelompok masyarakat apapun dalam cuitan tersebut. Dia mengaku sejak kecil diajari keluarga tentang kasih sayang sebagaimana yang diajarkan Islam dan Kristen.
"Sedari kecil saya diajari indahnya perdamaian dan saling sayang yang diajarkan Islam dan Kristen. Saya menyaksikan keindahan dari hidup di Indonesia, di tengah-tengah keluarga kami. Dan tidak pernah sekalipun saya menyatakan hal-hal berbau ujaran kebencian dan kecurigaan terhadap agama apapun," tulis Billy dalam cuitan klarfikasinya.
Bagaimanapun, sejumlah netizen kadung geram terhadap Billy. Tak sedikit dari mereka yang lantas menelusuri rekam jejak cuitan Billy selama aktif bermain media sosial Twitter.
[Gambas:Video CNN]
Dalam cuitan berbeda, Billy tercatat pernah mengomentari cuitan video pembawa bendera Khilafah.
"Ini yang bawa-bawa bendera Khilafah juga tolong tangkap mereka!! Jangan yang bawa bintang kejora saja yang ditangkap," cuit Billy pada 28 September lalu.
[Gambas:Twitter]
Menanggapi cuitan ini, warga internet menuding Billy staf khusus dengan kelakuan layaknya buzzer bayaran. Tagar #StafsusRasaBuzzeRp pun berkeliaran di Twitter.
"Membahas tentang Pancasila tapi memecah belah bangsa. Walaupun tweet dihapus, tapi pikiran itu tidak mudah dihapus! Makasih udah jujur! Apa yang keluar dari teko, itulah si teko. Ente digaji dari pajak duit rakyat, tapi merendahkan rakyat anda sendiri," tutur akun @b0n1shall.
[Gambas:Twitter] (fey/gil)
Billy menyadari pernyataannya di media sosial tersebut telah menimbulkan kontroversi.
"Saya pertama memohon maaf atas kesalahpahaman yang muncul karena salah satu cuitan saya yang menggunakan kata yang menimbulkan multitafsir, yaitu kata: 'kubu'," tulisnya.
[Gambas:Twitter]
Billy sudah menghapus cuitan yang membuat polemik di masyarakat. Dalam cuitan yang sudah dihapus tersebut, Billy pada intinya bermaksud menyampaikan kegiatan kerja yang baru dia jalani.
"Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap). Lalu mendesign kartu Pra-kerja di Jakarta. Lalu saya ke Pulau Damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda. Untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan," tulisnya.
Billy mengaku tak bermaksud berpihak pada kelompok masyarakat apapun dalam cuitan tersebut. Dia mengaku sejak kecil diajari keluarga tentang kasih sayang sebagaimana yang diajarkan Islam dan Kristen.
"Sedari kecil saya diajari indahnya perdamaian dan saling sayang yang diajarkan Islam dan Kristen. Saya menyaksikan keindahan dari hidup di Indonesia, di tengah-tengah keluarga kami. Dan tidak pernah sekalipun saya menyatakan hal-hal berbau ujaran kebencian dan kecurigaan terhadap agama apapun," tulis Billy dalam cuitan klarfikasinya.
Bagaimanapun, sejumlah netizen kadung geram terhadap Billy. Tak sedikit dari mereka yang lantas menelusuri rekam jejak cuitan Billy selama aktif bermain media sosial Twitter.
[Gambas:Video CNN]
Dalam cuitan berbeda, Billy tercatat pernah mengomentari cuitan video pembawa bendera Khilafah.
"Ini yang bawa-bawa bendera Khilafah juga tolong tangkap mereka!! Jangan yang bawa bintang kejora saja yang ditangkap," cuit Billy pada 28 September lalu.
[Gambas:Twitter]
Menanggapi cuitan ini, warga internet menuding Billy staf khusus dengan kelakuan layaknya buzzer bayaran. Tagar #StafsusRasaBuzzeRp pun berkeliaran di Twitter.
"Membahas tentang Pancasila tapi memecah belah bangsa. Walaupun tweet dihapus, tapi pikiran itu tidak mudah dihapus! Makasih udah jujur! Apa yang keluar dari teko, itulah si teko. Ente digaji dari pajak duit rakyat, tapi merendahkan rakyat anda sendiri," tutur akun @b0n1shall.
[Gambas:Twitter] (fey/gil)
ARTIKEL TERKAIT

Busyro: Jokowi Tak Bisa Jadi Panutan Pemberantasan Korupsi
Nasional 1 minggu yang lalu
PKS: Amendemen UUD 45 Harus dari Kehendak Rakyat, Bukan Elite
Nasional 1 minggu yang lalu
Istana Tak Campur Tangan Pemilihan Ketum Golkar
Nasional 1 minggu yang lalu
Istana Sebut Jokowi Tolak Pilpres Lewat MPR
Nasional 1 minggu yang lalu
Gerindra: Stafsus Jokowi Buang Badan soal Grasi Annas Maamun
Nasional 2 minggu yang lalu
PPP Pasang Badan soal Grasi Jokowi untuk Annas Maamun
Nasional 2 minggu yang lalu
BACA JUGA

Jokowi Sebut Tol Layang Japek Pangkas Kemacetan 30 Persen
Ekonomi • 12 December 2019 15:08
Tol Jakarta-Cikampek II Gratis Sampai Tahun Baru
Ekonomi • 12 December 2019 14:21
Jokowi Minta Pengacara Top Lawan Gugatan Ekspor Nikel Eropa
Ekonomi • 12 December 2019 13:08
Jokowi Bidik Ekspor Kendaraan Tembus 1 Juta Unit pada 2024
Ekonomi • 12 December 2019 12:45
TERPOPULER

Sempat Diadang, Satpol PP Bandung Bongkar Rumah di Tamansari
Nasional • 3 jam yang lalu
Gibran Daftar Pilkada Solo, PDIP Tak Beri Karpet Merah
Nasional 1 jam yang lalu
Gibran dan Bobby Maju Pilkada, Jokowi Bantah Bangun Dinasti
Nasional 2 jam yang lalu