Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengaku selama ini menahan penggunaan anggaran sehingga penyerapan
APBD 2019 masih di bawah target. Anies menahan penggunaan anggaran karena pendapatan DKI tahun ini belum mencapai target.
Mengutip
publik.bapedadki.net per pukul 12.20 WIB, Jumat (20/12), Penyerapan anggaran APBD DKI Jakarta 2019 masih sekitar 74,89 persen.
"Kita nahan karena kita mengalami penurunan pemasukan, dan karena itu kita mengendalikan. Jadi harapannya serapan kita nanti aman sesuai dengan penerimaan yang kita miliki," kata Anies di kawasan Cipinang, Jakarta, Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengklaim Pemprov DKI Jakarta sedang menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran. Kendati begitu, ia masih berharap penyerapan bisa mencapai target yang telah ditetapkan.
"Insya Allah, penyerapan anggaran, nanti Anda lihat angka terbaru. Tapi kita sekarang beda dengan tahun lalu. Tetapi target serapannya Insya Allah akan tercapai di atas 82 persen," ujar dia.
[Gambas:Video CNN]Tercatat beberapa komposisi penyerapan rendah ialah di subsidi yang baru 47 persen dan belanja modal juga baru 47 persen. Diketahui, APBD DKI 2019 senilai Rp 86,89 triliun.
APBD DKI Jakarta 2019 senilai Rp86,89 triliun. Penyerapan anggaran terendah terjadi pada mata anggaran subsidi, yang hanya 47 persen. Belanja modal juga sekitar 47 persen.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan pihaknya akan menghitung penyerapan anggaran hingga tutup tahun. Dia belum mau memberikan kesimpulan ihwal penyerapan anggaran sepanjang 2019.
"Nanti kalau mau cek itu baru valid, tanggal 31 Desember biasanya keuangan kami
balance di jam 19.00," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/12).
Saefullah menjelaskan masih ada anggaran yang belum teralokasikan untuk sejumlah program. Karenanya, anggaran tersebut belum terserap.
"Fisik memang belum nagih, kami masih menunggu tanggal 20. Nah dia nagih dulu masuk, nanti baru kami verifikasi, baru bayar," ujar Saefullah.
(ctr/bmw)