Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Shanti Purwono mengatakan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) tak menyalahkan siapa-siapa dalam masalah keuangan PT Asuransi
Jiwasraya (Persero).
Dini menyebut Jokowi hanya menyampaikan fakta bahwa masalah keuangan perusahaan asuransi plat merah itu sudah terjadi sejak lama.
"Beliau hanya menyampaikan fakta bahwa masalah Jiwasraya sudah terjadi sejak lama. Bahwa ini adalah masalah yang cukup kompleks dan karenanya membutuhkan waktu untuk penyelesaiannya," kata Dini saat dikonfirmasi, Jumat (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dini menyatakan Jokowi juga sudah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mencari solusi penyelesaian masalah keuangan Jiwasraya, sekaligus membenahi sistem ke depan.
Di sisi lain, kata Dini, penegakan hukum sudah dilakukan pihak Kejaksaan Agung (Kejagung). Menurutnya, Kejagung sudah mencegah 10 orang yang diduga bertanggung jawab dalam masalah tersebut.
"Jadi solusi bisnis berjalan, penegakan hukum juga berjalan," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]"Lebih baik kita fokus pada solusi dan langkah-langkah ke depan dibandingkan membahas siapa menyalahkan siapa. Itu tidak ada gunanya," kata Dini melanjutkan.
Staf Pribadi presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan mengungkapkan respons SBY tentang kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Ossy melalui akun twitternya @ossydermawan menuturkan pendapat SBY terhadap kasus yang menurut Kejaksaan Agung merugikan negara belasan triliunan rupiah tersebut.
Akun @ossydermawan telah terverifikasi. Dalam akun twitter itu Ossy menuliskan keterangan Staf Pribadi Presiden RI Ke-6. Akun itu dibuat pada April 2018.
Menurut Ossy, pada Kamis (26/12), SBY menerima sejumlah tamu dan ketika itu ada yang menyampaikan bahwa kasus Jiwasraya mau ditarik mundur ke tahun 2006.
"Dengan tenang SBY menjawab: Kalau di negeri ini tak satupun yang mau bertanggung jawab tentang kasus Jiwasraya, ya, salahkan saja masa lalu," tulis Ossy dalam twitternya, Jumat (27/12).
(fra/sur)