Jakarta, CNN Indonesia --
PDI-Perjuangan mengaku belum memutuskan akan mengusung siapa di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surakarta 2020. Termasuk bakal mengusung putra sulung Presiden Joko Widodo,
Gibran Rakabuming Raka atau tidak karena tenggatnya masih lama.
Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah menuturkan masa pendaftaran cawalkot Solo KPU baru dibuka pada April 2020.
"Mengapa belum memutuskan mengusung Gibran? Karena masa pendaftaran calon kepala dan wakil kepala daerah masih tahun depan. Kalau tidak salah bulan April," kata Basarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selasa (30/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basarah mengaku PDIP sampai saat ini belum mengeluarkan satu pun rekomendasi untuk Pilkada 2020 yang diselenggarakan di 270 daerah itu. Saat ini, PDIP masih melakukan pengkajian secara internal.
Salah satu kajian yang dilakukan oleh PDIP, lanjutnya, adalah dengan menggelar survei internal di daerah yang menggelar pilkada.
[Gambas:Video CNN]"Sehingga, baik Pilkada Solo maupun pilkada lain belum ada rekomendasi yang kami keluarkan, masih menunggu proses internal yang sedang berlangsung di DPP PDIP," ujarnya.
Di sisi lain, Basarah menyampaikan Gibran maupun menantu Jokowi, Bobby Nasution yang berniat 'nyalon' sebagai Wali Kota Medan, memiliki peluang yang sama dengan kader lain untuk diusung sebagai calon kepala daerah.
Akan tetapi, dia mengatakan semua keputusan pencalonan akan berdasarkan hasil pengkajian mendalam, misalnya dari aspek kepartaian, kepemimpinan, ideologi, popularitas, hingga elektabilitas.
"Peluang semua yang mendaftar di PDIP baik dari kader internal maupun eksternal adalah sama. Yang menentukan nanti adalah proses pengkajian pendalaman dari berbagai aspek," ujar Basarah.
"Sehingga Gibran, Bobby dan lain-lain itu memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. Sehingga belum bisa dapat dikatakan siapa-siapa yang akan mendapatkan rekomendasi dari DPP partai," ujarnya.
Diketahui, ada syarat minimal tiga tahun sebagai kader PDIP untuk dicalonkan sebagai kepala daerah. Sementara, Gibran baru mendaftar sebagai kader 'Banteng' pada September.
Sementara, hasil survei Median menunjukkan bahwa popularitas Gibran masih kalah populer dari Wakil Wali Kota Solo yang juga hendak 'nyalon' di Pilwalkot Solo 2020, Achmad Purnomo. Yakni, 82,3 persen berbanding 94,5 persen.
(jps/arh)