Said Aqil Sentil Koordinasi Buruk Pusat-Daerah Tangani Banjir

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jan 2020 17:36 WIB
Ketum PBNU Said Aqil Siroj menilai pemerintah pusat dan daerah tidak memiliki koordinasi yang baik dalam manajemen kebencanaan banjir.
Ketum PBNU Said Aqil Siroj menilai pemerintah pusat dan daerah tidak memiliki koordinasi yang baik dalam manajemen kebencanaan banjir. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku prihatin dengan banjir yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya pada awal tahun 2020. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menilai banjir tersebut terjadi karena tidak ada koordinasi yang baik antara pihak terkait.

"Kami menyimpulkan, punya kesan bahwa manajemen kebencanaan tidak ada koordinasi dan tidak konsolidasi dengan baik antarkementerian, pemerintah pusat, dan daerah," ujar Said dalam keterangan pers di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (2/1).

Said menilai pemerintah daerah maupun pusat gugup dalam menangani bencana banjir yang tiba-tiba melanda Jakarta dan sekitarnya. Koordinasi yang kurang baik, lanjut dia, juga terlihat dari keterangan pers yang disampaikan oleh pejabat terkait saat banjir terjadi.

Said juga menilai banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya merupakan kecerobohan dan keteledoran dari pejabat terkait. Dia berkata kembali berkata para pejabat gagal mengantisipasi terjadi banjir yang menyebabkan banyak rumah warga terendam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan kecerobohan dan keteledoran dari pejabat terkait yang mengantisipasi musibah ini," ujarnya.

Di sisi lain, Said menyampaikan tetap ada hikmah dari bencana banjir tersebut. Dia meminta semua pihak mendekat diri kepada Allah SWT dan memperbanyak zikir agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
[Gambas:Video CNN]
Said menambahkan banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada awal tahun 2020 bukan merupakan azab dari Allah SWT. Dia menyebut banjir hanya merupakan musibah seperti Tsunami hingga rubuhnya terowongan di Mina, Arab Saudi.

"Kalau azab khusus untuk orang kafir atau orang yang jahat saja. Kalau musibah mengenai semua, tidak membedakan mana yang baik dan tidak baik," ujarnya.

Said menyampaikan PBNU melalui NU Care dan Laziz NU memberikan bantuan bagi korban banjir sebesar Rp1 miliar. NU juga mendirikan posko pengungsian dan kesehatan, serta mengerahkan 500 Banser untuk membantu korban terdampak banjir di beberapa titik di Jakarta dan sekitarnya.

(jps/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER