Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur
Banten Wahidin Halim menetapkan bencana
banjir bandang di Lebak dan banjir di Tangerang sebagai Status Tanggap Darurat.
Status tanggap darurat untuk wilayah Provinsi Banten meliputi Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan berlangsung selama 14 hari terhitung 1 Januari 2020 hingga 14 Januari 2020.
"Bupati Lebak dan Walikota Tangerang sudah menyatakan status tanggap darurat, sehingga Gubernur dapat menetapkan status Tanggap Darurat Bencana provinsi melalui SK (surat keputusan). Sudah ditandatangani," kata Wahidin, Serang, Jumat (3/1) seperti dilansir
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat Keputusan Gubernur Banten nomor 362/Kep.I-Huk/2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Wilayah Provinsi Banten Tahun 2020 didasarkan atas pernyataan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor UM.103/106/KTSL/XII/2019 pada hari Kamis (16/12) tentang Informasi Puncak Musim Hujan 2019/2020 dan Prakiraan Curah Hujan hingga 3 bulan ke depan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
Kemudian, Keputusan Bupati Lebak Nomor 366/Kep.1-BPBD/2020 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kabupaten Lebak dan Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana dari Walikota Tangerang Nomor 366/04364-BPBD/2020 tanggal 1 Januari 2020.
Wahidin mengatakan penetapan status Tanggap Darurat Bencana itu bertujuan agar penanganan terhadap dampak-dampak dapat lebih ditingkatkan serta mengantisipasi adanya dampak yang meluas.
"Selain itu curah hujan masih diprediksi tinggi, jadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan baik masyarakat maupun petugas harus ditingkatkan, untuk menghindari dampak yang lebih besar nantinya," katanya.
Berdasarkan data sementara banjir bandang di Kabupaten Lebak mengakibatkan sekitar 2000 rumah terdampak, sebanyak 14 jembatan yang rusak termasuk 2 jembatan milik Provinsi Banten dan satu ruas jalan yang rusak.
 Warga mengevakuasi dokumen dan perlengkapan medis dari Puskesmas Tajur, Kota Tangerang, setelah banjir surut, 3 Januari 2020. (CNN TV/ Iman D Nugroho) |
Sedangkan untuk banjir wilayah Tangerang yang melanda hingga 56 titik banjir dan saat ini sudah disiapkan posko. Pemerintah daerah saat ini terus melakukan inventarisasi di titik-titik banjir dari yang terparah, sedang hingga ringan.
"Jumlah kerugian secara material belum ada karena masih menghitung jembatan hanyut, ditambah jalan, belum lagi di Kota tengerang cukup parah, ada 56 titik," kata Wahidin.
Selain di Banten, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor untuk lima wilayah di provinsi tersebut.
[Gambas:Video CNN]Kemarin, saya sudah menandatangani surat tanggap darurat untuk penetapan lima wilayah, yaitu Kota dan Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Indramayu," kata Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (3/1).
Dia menjelaskan dengan penetapan status tanggap darurat tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan mengirimkan bantuan untuk warga terdampak.
Diketahui, curah hujan tinggi pada pergantian tahun 2019 ke 2020 telah membuat banjir yang meluas di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
(antara/kid)